KOTA CIREBON,(FC). – Pemerintah Kota Cirebon melalui Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) meminta baik pedagang maupun supplai ayam kembali berdagang.
Hal ini menanggapi aksi mogok jualan secara massal yang dilakukan oleh pedagang maupun supplier ayam di Wilayah III termasuk Kota Cirebon.
Selain menjaga ketersediaan stik, kekosongan pasokan dikhawatirkan akan menyebabkan harga ayam kian melambung.
Kepala Dinas DKUKMPP Kota Cirebon mengaku, telah menerima perwakilan dari para pedagang dan supplier ayam mengenai aksi mogok jualan yang dilakukan secara massal.
“Tadi kami menerima audiensi dengan enam orang perwakilan massa aksi diterima bersama pihak kepolisian dan PD Pasar. Mereka intinya menyampaikan aspirasi, mengenai meningkatnya harga daging ayam,” katanya, Senin (26/6).
Ia menyampaikan, kelangkaan stok daging ayam di pasaran dikhawatirkan akan menambah dampak buruk terhadap harga dan ketersediaan stok
Untuk itu pihaknya meminta kepada seluruh pedagang maupun supplier ayam khususnya di Kota Cirebon untuk kembali berjualan seperti biasa.
“Kepada pedagang dan supplier jangan melakukan mogok, karena barang akan semakin susah berdampak pada kenaikan harga yang lebih tinggi akan lebih susah lagi masyarakatnya,” imbuhnya.
Selain itu, ia meminta masyarakat tidak merasa panik terhadap kenaikan harga ayam karena pihaknya bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) termasuk di dalamnya Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon dan DKPPP telah berdiskusi untuk mengambil langkah dan keputusan yang tepat dalam menstabilkan harga ayam serta ketersediaan stok.
“Masyarakat tidak perlu panik. Kami sudah bertemu dengan TPID yang didalamnya juga ada BI Cirebon dan DKPPP Kota Cirebon melakukan diskusi menentukan solusi atau langkah terhadap kenaikan harga ayam. Kami juga memiliki opsi untuk melakukan operasi pasar atau semacam subsidi kepada pedagang, dan lain sebagainya itu nanti akan kita tentukan,” pungkasnya.(Frans/Job/FC)
Discussion about this post