MAJALENGKA, (FC).- Diskominfo Kabupaten Majalengka memastikan 343 desa dan kelurahan se-Kabupaten Majalengka bebas blank spot.
Hal ini menyusul ada beberapa titik yang menurut informasi masih ada beberapa desa yang sulit mendapatkan sinyal telekomunikasi manakala akan mengakses internet.
Namun hal ini dibantah keras okeh Kepala Diskominfo Kabupaten Majalengka, Gatot Sulaeman, Ia mengatakan, seluruh desa dan kelurahan di Kabupaten Majalengka saat ini telah memiliki akses sinyal telekomunikasi dan internet dengan baik.
Karenanya, menurut dia, secara umum seluruh desa dan kelurahan di wilayah Kabupaten Majalengka tidak lagi menghadapi permasalahan blank spot atau kesulitan akses internet.
Pihaknya pun menjamin cakupan sinyal telekomunikasi termasuk internet di desa-desa se-Kabupaten Majalengka relatif memadai hingga ke kawasan terpencil.
“Sebenarnya, kalau lingkup desa, sudah tidak ada blank spot di Majalengka,” kata Gatot Sulaeman kepada wartawan, Kamis (30/1).
Ia mengatakan, sejauh ini masih terdapat beberapa titik kecil yang mengalami kendala sinyal, namun sebarannya dipastikan hanya di area terbatas.
Selain itu, di beberapa desa juga masih terdapat sejumlah lokasi yang mengalami gangguan sinyal pada skala sangat terbatas, dan hanya terjadi pada tingkat blok atau kampung.
“Lingkupnya sangat kecil, karena dalam satu desa hanya terjadi di satu blok, dan itu pun pada dasarnya masih terjangkau sinyal internet meski aksesnya terbatas,” ujar Gatot Sulaeman.
Gatot menyampaikan, lokasi semacam itu jumlahnya terus menurun setiap tahunnya berkat keseriusan penanganan dari pemerintah daerah untuk pemerataan akses internet.
Ia mengakui, hingga 2023 jumlah lokasi tersebut tersisa belasan titik, dan dipastikan semakin menurun pada tahun lalu meski belum didata ulang secara totalnya.
Bahkan, Diskominfo Kabupaten Majalengka juga berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk mendapatkan bantuan infrastruktur telekomunikasi.
“Termasuk penyediaan tower di wilayah prioritas untuk mempercepat penghapusan blank spot di wilayah Kabupaten Majalengka,” kata Gatot Sulaeman.
Terpisah, Hafid seorang perangkat Desa Tegalaren, Kecamatan Ligung mengakui bahwa di desanya memang masih ada beberapa blok yang memang sinyal telekomunikasi dirasa cukup sulit dijangkau.
Sehingga warga di sini ada saja yang mengeluh saat mereka mau meu berkomunikasi ataupun mau menggunakan jarindan internet untuk keperluannya.
“Kalau di kantor desa jaringan internet fuul, makanya siang malam kantor desa sangat ramai oleh warga, khususnya kaum muda yang membutuhkan akses internet. Karena di kantor desa sudah terpasang internet WiFi sehingga warga bebas menggunakan pasilitas interne yang ada di kantor desa,” ujar Hafid singkat. (Munadi)
Discussion about this post