INDRAMAYU, (FC).- Kementerian Perhubungan Direktoran Jenderal Perhubungan Darat Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah IX Provinsi Jawa Barat melaksanakan kunjungan kerja di Kabupaten Indramayu.
Kungker tersebut dalam rangka peninjauan kegiatan padat karya pada pekerjaan pemeliharaan Alat Penerangan Jalan (APJ) Solar Cell di Ruas Bts Kabupaten Karawang/Subang-Sewo-Lohbener, Minggu (4/10).
Dalam kunjungannya, jajaran Kemenhub dipimpin Direktur Jenderal Perhubungan Darat Drs Budi Setiadi Bersama anggota Komisi V DPR RI, H Daniel Mutaqien Syafiuddin, meninjau langsung kegiatan padat karya pemeliharaan APJ Solar Cell ke listrik di jalur pantura Kecamatan Kandanghaur.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Drs Budi Setiadi menjelaskan, dalam mendukung transportasi yang berkeselamatan Kemenhub berupaya untuk melakukan perbaikan fasilitas keselamatan jalan.
“Pada ruas jalan Karawang-Losari (Pantura) saat ini terdapat sebanyak 815 unit Alat Penerangan Jalan (APJ) yang tidak menyala,” ujarnya
Sehingga, lanjutnya, di tahun 2020 ini telah dialokasikan anggaran untuk pemeliharaan untuk perbaikan sebanyak 225 unit APJ. Sedangkan pada tahun 2021 nanti diprogramkan pemeliharaan untuk sebanyak 338 unit APJ.
Disamping pemeliharaan pada ruas jalan nasional dalam tahun 2021 nanti juga telah diprogramkan bantuan teknis pembangunan fasilitas keselamatan jalan untuk meningkatkan keselamatan di ruas jalan strategis pada ruas jalan provinsi maupun kabupaten dan kota.
“Jadi apa yang sedang kita lakukan ini adalah pemasangan PJU yang beberapa tahun lalu mengalami kerusakan dan beberapa ada yang hilang. Di wilayah Kandanghaur, Patrol dan sekitarnya,” kata dia.
Pekerjaan pemeliharaan ini yakni dengan melakukan perbaikan dan penggantian teknologi tenaga surya atau solar cell dengan menggunakan kembali daya listrik dari PLN.
Kemudian pemasangan kabel, panel dan luminer. “ Kemarin menggunakan teknologi solar cell biayanya nyampe Rp30 juta pertitik. Sekarang pakai listrik saja supaya tidak mudah dicuri. Saya juga minta bantuan jajaran Polisi, TNI, pak Camat dan masyarakat supaya bisa dijaga,” pintanya.
Budi Setiadi mengakui, berjalannya kegiatan ini dari aspirasi Mas Daniel sapaan akrab Daniel Mutaqien Syafiuddin yang terus mendesak Kemenhub untuk segera melakukan perbaikan PJU di wilayah pantura Bumi Wiralodra.
“Jadi semuanya ini adalah aspirasi dari Pak Daniel sebagai perwakilan dari Komisi V DPR RI yang Dapilnya ada di Indramayu. Saya atas nama Kemenhub mengucapkan terima kasih karena terus diingatkan PJU disini banyak yang mati dan harus diperbaiki,” ungkapnya.
Disamping itu, lanjut dia, dilaksanakan pula program Padat Karya yang melibatkan banyak masyarakat Indramayu. Hal ini sesuai dengan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo yang menginstruksikan untuk mendukung percepatan pengentasan kemiskinan.
Program Padat Karya Kemenhub ini dalam upaya mendukung ketahanan ekonomi masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Selain itu diharapkan dapat memberikan pembelajaran dan pengalaman dalam bekerja di bidang pemeliharaan lampu penerangan.
Untuk padat karya pada pekerjaan pemeliharaan APJ Solar Cell di ruas jalur pantura Indramayu target penerapan tenaga kerja yaitu sebanyak 10 orang selama 10 hari dengan jumlah upah sebesar Rp28,5 juta.
“Kemenhub sendiri untuk direktorat jenderal perhubungan darat mengalokasikan anggaran sebesar Rp46 miliar dalam satu tahun dan sebagian besar diarahkan untuk wilayah Kabupaten Indramayu. Untuk bisa menggiatkan ekonomi melalui pemberdayakan masyarakat unskill.
Pekerjaan yang mudah-mudah saja seperti pengecetan, gali lobang, pengaturan jalan dan sebagainya,” paparnya.
Sementara itu, Daniel menyampaikan terima kasih atas respon cepat yang dilakukan Kemenhub dalam mewujudkan aspirasi masyarakat Indramayu melalui Komisi V DPR RI.
Politisi muda Partai Golkar ini berharap, perbaikan PJU di jalur pantura Bumi Wiralodra dapat kembali mendongkrak perekonomian masyarakat setelah sebelumnya terdampak oleh beroperasinya Tol Cikampek-Palimanan (Cipali).
Disamping itu, dengan kondisi jalan raya yang terang dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan lalu lintas maupun aksi-aksi kejahatan dijalanan.
“Masyarakat Indramayu sangat merasakan sekali dampak Tol Cipali. Banyak usaha rumah makan dan sebagainya yang kolaps. Kondisi jalan pantura yang sepi, berpotensi meningkatnya tindakan kriminalitas dijalan raya,” ungkapnya.
Karena itu Daniel bersyukur dan berharap, perbaikan PJU ini dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Indramayu. Ia juga meminta setelah PJU difungsikan kembali, semua pihak dapat menjaga dan memeliharanya.(Agus)
Discussion about this post