KAB. CIREBON, (FC).- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon mengapresiasi Pemerintah Desa Sindangmekar, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon memiliki bank sampah.
Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas dan Pemulihan Lingkungan (PKPL) pada DLH Kabupaten Cirebon, Fifi Erneti mengatakan, pihaknya berharap dengan adanya bank sampah ini agar penanganan sampah di Kabupaten Cirebon mampu selesai di tingkat desa.
Selaku pemerintah, pihaknya menginisiasi untuk menggerakkan masyarakat dan meningatkan para kuwu yang mempunyai potensi untuk menangani persoalan sampah diberikan prioritas untuk penanganan sampah di tingkat desa.
Apalagi, lanjut dia, sekarang ada Peratutan Bupati Nomor 5 Tahun 2022 tentang pengelolaan sampah, dimana bupati menitipkan amanat pengelolaan sampah harus selesai di tingkat desa. Atas keputusan tersebut DLH Kabupaten Cirebon menginisiasi desa dan kelurahan agar desa mampu menangani persoalan sampah.
“Desa Sindangmekar ini melaunching bank sampah itu untuk menghidupkan lembaga atau kelompok masyarakat untuk mengelola sampah-sampah dari sampah rumah tangga,” kata Fifi, Selasa (3/10).
Terkait pola penanganan sampah yang dilakukan oleh pemerintah desa atau kelurahan, pihaknya memberikan keleluasaan penuh kepada pemerintah setempat, karena DLH hanya inginkan itu.
Saat ini pihaknya juga gencar melakukan soaialisasi, baik kepada kelembagaan, masyarakat atau lainnya agar menyadari bahwa perilaku membuang sampah sembarangan itu tidak baik.
Setelah pihaknya melakukan sosialisasi, rata-rata mereka menyadari bahwa sampah itu tidak meski buru-buru dibuang, tapi ada manfaat yang bisa diambil sebelum dibuang.
“Kalau mereka sudah memahami manfaat dari sampah, maka mereka akan menyadari bahwa sampah juga bisa bernilai ekonomis. Dan TPA yang dimiliki pemda tidak cepat penuh,” kata Fifi.
Kuwu Desa Sindangmekar, Muhaimin mengatakan, sebelum bank sampah Tunas Rengganis dilaunching, Muhaimin mengaku, program bank sampah ini sudah berjalan. Bank sampah ini adalah wadah untuk mengumpulkan sampah yang bernilai ekonomi.
“Kita sudah berjalan kurang lebih 4 mingguan. Dan sudah ada 25 nasabah bank sampah. Diharapkan bertambah banyak,” kata Muhaimin.
Ia berharap, perjalanan bank sampah yang dimilikinya semakin membaik. Pasalnya, sebagus apapun program pemerintah desa kalau tidak didukung oleh masyarakatnya tidak akan berjalan.
Maka, ia juga meminta masyarakat menjadi nasabah bank sampah, karena manfaatnya banyak, di antara salah satunya adalah untuk pembuatan SIM.
“Teknisnya, nanti ada petugas yang menjemput sampah-sampah dari rumah tangga. Mudah-mudahan dengan adanya bank sampah ini, desa kita akan bersih dan asri,” pungkas Muhaimin. (Ghofar)
Discussion about this post