KOTA CIREBON, (FC).- Persaingan siapa yang menduduki kursi Ketua DPD PAN Kota Cirebon akan semakin sengit, pasca Dani Mardani ditarik sebagai pengurus DPW PAN Jabar.
Para calon ketua harus mampu meraih simpati ketua umum PAN, agar ditunjuk menjadi ketua DPD.
Nama calon ketua PAN yang sudah mendaftar dan akan bersaing menjadi ketua yakni M. Fahrozi, Anton Octavianto, Asep Sholeh Fakhrul Insan, Aldyan Fauzan Ramadlan Sumarna, Rinna Suryanti, Santie Yuliana, M Rafi dan Suhendi.
Stuktur PAN tingkat kecamatan atau DPC menginginkan unsur Ketua, Sekretaris dan Bendahara (KSB) dipimpin oleh kader yang saat ini berada di legislatif.
Seperti yang disampaikan ketua DPC Kesambi Sapta Perkasa. Dia beralasan KSB dari unsur legislatif lebih mumpuni dalam memimpin dan memiliki basis massa yang jelas.
Sehingga mampu menggerakan roda partai untuk mencapai target yang diinginkan.
“Saya mendorong kader terbaik PAN yang ada di DPRD Kota Cirebon yang menjadi KSB,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (14/10).
Masih kata Sapta, siapapun nanti yang nanti memimpin harus mampu membesarkan PAN Kota Cirebon. Mengingat PAN pernah mengalami masa kejayaan bahkan memiliki Wakil Walikota Cirebon pada periode 2003-2008.
“Kami pernah mengalami masa kejayaan dan harus kembali dibangkitkan lagi. Tentu dengan kekompakan dan solid,” tegasnya.
Sapta menyadari bahwa keputuan final ketua DPD ada di kantong ketua umum. Namun harapan kader di bawah mengingingkan KSB dijabat fraksi PAN. Karena nanti akan berkaitan dengan roda partai dalam menatap pileg dan pilkada ke depan.
“Ini aspirasi kami dari PAC Kesambi. Urusan nanti sesuai atau tidak semuanya ketua umum yang menentukan,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Cirebon, Dani Mardani, menegaskan bahwa agenda internal partai yang tengah berjalan merupakan bagian dari persiapan menuju Musyawarah Daerah (Musda) PAN Kota Cirebon.
Dani menyampaikan, estafet kepemimpinan di tubuh DPD PAN Kota Cirebon perlu segera dilaksanakan untuk memberikan semangat baru bagi partai. Ia menilai, setelah menjabat selama tiga periode, saatnya regenerasi dilakukan agar organisasi semakin segar dan dinamis.
“Agenda ini adalah dalam rangka persiapan Musda di Kota Cirebon. Saya kira estafet kepemimpinan di DPD PAN Kota Cirebon sudah harus dilaksanakan.
Terlebih lagi saya sudah tiga periode di DPD, sehingga perlu ada kepemimpinan baru yang lebih menyegarkan semangat,” ujar Dani Mardani.
Dani juga menyebut, target politik PAN di Kota Cirebon ke depan adalah menembus tiga besar secara lokal, sejalan dengan target nasional partai yang ingin berada di posisi empat besar.
“Kalau secara nasional targetnya empat besar, maka di Kota Cirebon kita harus masuk tiga besar,” tegasnya.
Lebih lanjut, Dani mengungkapkan bahwa usulan formatur (promatur) sudah disampaikan ke DPP melalui DPW PAN Jawa Barat dan saat ini tengah dalam tahap profiling oleh DPP.
“Promatur sudah tersampaikan ke DPP melalui DPW, dan saat ini sedang dalam proses profiling oleh DPP.
Kita akan samina wa atho’na terhadap DPW, dan tentunya tegak lurus dengan keputusan Ketua Umum Bang Zulkifli Hasan,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dani juga menyatakan mundur dari pencalonan formatur Musda PAN Kota Cirebon. Keputusan ini diambil karena dirinya kini telah mendapatkan amanah baru di tingkat provinsi.
“Ada delapan calon formatur, dan salah satunya saya. Namun hari ini saya mendeklarasikan diri mundur dari pencalonan, karena saya sudah mendapat amanah menjadi pengurus DPW PAN Jawa Barat. Jadi kami ingin fokus, sudah saatnya naik kelas,” pungkasnya. (Agus)












































































































Discussion about this post