KUNINGAN, (FC).- Kabar mundur beberapa kader Partai Gerindra dan loncat pagar, Ketua Partai Gerindra Kuningan H. Dede Ismail enggan menanggapi hal yang tidak level baginya.
“Masa saya nanggapin yang gak level saya, kalau saya nanggapin orang yang ditanggapin jadi besar dong, jadi terkenal,” ungkap Deis sapaan akrab Dede Ismail, Kamis (9/10).
Deis yang merupakan ketua Partai selama 4 periode, mengaku tidak akan terpancing dengan hal seperti itu, bahkan dia meminta agar untuk diabaikan.
“Dipartai kita tidak ada masalah apapun, keluar masuk kader itu hal biasa,” kata Deis.
Sekali lagi, Deis menengaskan bahwa Partai besutan Prabowo Subianto itu mengaku masih dalam kondisi sehat dan solid. Dan dia memastikan partainya akan menjadi partai pemenang pada ajang Pemilu 2024 mendatang.
Diberitakan sebelumnya, Anies efek mulai terasa di Kabupaten Kuningan, pasca Anies Baswedan dideklarasikan sebagai Capres 2024 oleh Partai Nasdem, kini militan Prabowo mulai melangkah mengambil sikap politik.
Seperti dilakukan para kader Partai Gerindra bahkan Ketua PAC Cilimus Partai Gerindra Dewi Anggraeni Firdaus menyatakan mengundurkan diri dengan dibubuhkan surat pernyataan.
Namun risiko yang diambil itu, beredar kabar bahwa Dewi Anggraeni Firdaus telah dipecat oleh Partai, dengan munculnya itu keluarga besar Dewi merasa terusik, karena tidak ada bukti surat pemecatan yang dikeluarkan dari Partai.
“Saya selaku orang tua dari Dewi hanya ingin meluruskan saja. Sebab saya mendengar ada kabar pemecatan anak saya dari Partai Gerindra, itu tidak benar ya,” kata orang tua dari Dewi Anggraeni Firdaus, Heni Rosdiana saat ditemui awak media, Selasa (8/11).
Heni yang menjabat sebagai Kepala Desa Linggasana justru merasa terusik atas kabar tersebut. Sebab hal itu menyudutkan anaknya yang berencana maju di Pileg 2024.
“Kalau pemecatan itu kan harus jelas regulasinya, ada tahapan dan bukti suratnya. Tapi kan suratnya tidak ada, justru yang ada surat pengunduran diri secara resmi pada 20 Oktober 2022 kemarin,” kata Heni.
Heni menyebut, saat mundur dari Partai Gerindra justru anaknya tidak langsung pindah ke partai lain. Namun berselang beberapa pekan hingga akhirnya memutuskan untuk masuk ke Partai NasDem.
“Saya ini tidak terlalu ikut campur untuk pilihan politik anak saya. Tapi karena kabar pemecatan itu, akhirnya saya ikut bicara soal ini,” ungkap Heni.
Tak jauh berbeda disampaikan eks kader Partai Gerindra Kuningan, Dewi Anggraeni Firdaus. Keinginan mundur dari Partai Gerindra adalah pilihan politiknya.
Meski menyatakan mundur, Ia tetap berdoa agar Partai Gerindra lebih maju ke depan. Surat pengunduran diri sudah disampaikan ke pimpinan partainya lengkap dengan tanda tangan dan materai.
“Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada Partai Gerindra, selama 3 tahun terakhir sudah memberikan banyak hal yang saya pelajari tentang perpolitikan di partai. Tentunya hal itu menjadi ilmu dan pembelajaran bagi saya,” ungkap Dewi.
Saat ini, Dewi mengaku, sudah masuk ke Partai NasDem. Nanti pada Pileg 2024 bakal maju sebagai bakal Caleg NasDem di Dapil II Kuningan.
“Iya sekarang kebetulan saya sudah di NasDem. Insyallah nanti maju di Pileg, saya suka dengan sosok Pak Anies Baswedan jadi masuk NasDem,” ujar Dewi.
Ditempat yang sama, Jarot yang juga pengurus Ranting Partai Gerindra mengaku mundur dari Gerindra itu akibat tidak nyaman dengan kepengurusan DPC Gerindra Kuningan.
“Saya keluar dari kader Gerindra di pengurusan ranting itu akibat tak nyaman saja,” ujarnya.
Jarot mengaku akan mengikuti sikap politik yang dilakukan Dewi Anggraeni Firdaus yang secara permanen keluar dari Gerindra.
“Untuk sikap politik saya, komitmen mengikuti sosok Ibu Dewi Anggraeni Firdaus yang resmi keluar dari Gerindra,” katanya. (Ali)
Discussion about this post