MAJALENGKA, (FC), – Bupati Majalengka, Karna Sobahi menolak dengan tegas atas wacana dibentuknya Provinsi Cirebon. Bahkan, ia telah berkomunikasi dengan dua kepala daerah lainnya demi batalnya pembentukan provinsi yang melibatkan seluruh daerah di Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning) tersebut.
“Saya dan Pa Acep (Bupati Kuningan) serta Wali Kota Cirebon sepakat dan berpendapat sama tetap berada di Jawa Barat, Pemprov Jabar. Sepakat tidak mewacanakan itu, kami fokus pada penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi. rakyat sehat, rakyat sejahtera,” ujar Karna, Rabu (29/9).
Karna menyatakan, ketidaktertarikannya untuk membicarakan pembentukan Provinsi Cirebon. Apalagi, jika Kabupaten Majalengka harus masuk dan bergabung dengan Provinsi Cirebon dengan beberapa alasan.
“Tidak ada alasan mendasar bagi Kabupaten Majalengka harus bergabung dengan Provinsi Cirebon, sebab perhatian yang diberikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat terhadap Kabupaten Majalengka sudah cukup besar,” ucapnya.
Lebih jauh Karna mengatakan, baik keberpihakan anggaran yang selama ini dinilai cukup besar untuk mendukung berbagai program yang dilakukan Pemda Majalengka. serta, dukungan melalui pembangunan infrastuktur jalan dan bangunan, bantuan sosial, bantuan keuangan juga program lainnya melalui berbagai OPD.
“Dukungan dan perhatian yang diberikan Pemprov Jabar sangat besar, tahun 2020 Jabar memberikan bantuan anggaran hingga lebih dari setengah triliun. Mencapai Rp650 miliar bantuan yang diberikan Pak Gubernur Ridwan Kamil. Tahun 2021 juga besar antara Rp400 miliar hingga Rp500 miliar. Nah kalau lepas dari Jabar, yang rugi rakyat saya,” jelas dia.
Alasan lain, di Kabupaten Majalengka ini banyak pembangunan yang menjadi proyek nasional dan Jawa Barat yang akan berdampak pada perkembangan ekonomi dan sosial di Kabupaten Majalengka.
Seperti halnya keberadaan Bandara Internasional Jawa Barat, Majalengka Aerocity, Segitiga Rebana, juga Tol Cisumdawu yang kini terus digarap.
“Saya pikir rakyat juga akan berpikir realistis, sekarang rakyat tidak akan berpikir soal pembentukan Provinsi Cirebon, pasti mikirnya ketimbang memikirkan Provinsi Cirebon, mending sekarang memikirkan yang sudah pasti, sudah pasti di Jawa Barat, bukan Cirebon,” katanya.
Orang nomor satu di Majalengka ini menambahkan, momentum wacana pembentukan Provinsi Cirebon untuk saat ini dinilai tidak tepat. Dikarenakan saat ini rakyat akan lebih tertarik dengan bantuan sosial, UMKM dan lainnya yang merasa berpihak pada mereka.
Jadi apalagi, tak ada alasan lain selain tidak tertarik dengan Provinsi Cirebon. “Saya lebih fokus pada penanganan Covid-19 dan bagaimana masyarakat saya bisa sehat, dan ekonominya kembali pulih,” tukasnya. (Munadi)
Discussion about this post