KAB. CIREBON, (FC).- Tangisan ratusan anak-anak pecah di Desa Pasuruan, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, Rabu (7/5). Namun, ini bukan tangisan biasa melainkan karena rasa sakit dan perih usai melakukan proses khitan.
Suara tangis itu terdengar sebelum kedatangan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang menggelar program “Abdi Nagrig Nganjang Ka Warga” di desa tersebut.
Sejak pagi sekitar pukul 08.00 WIB, masyarakat sudah memadati lokasi kegiatan. Orang tua datang membawa anak-anak mereka. Sebagian digendong, sebagian lagi dipapah dengan wajah meringis.
Ternyata, mereka baru saja mengikuti layanan khitan massal yang menjadi bagian dari rangkaian acara pelayanan terpadu tersebut.
Tangisan anak-anak menjadi latar suara yang menyelimuti suasana desa. Namun, di balik air mata itu, tersimpan harapan dan rasa syukur dari para orang tua.
“Anak saya memang sudah waktunya disunat. Alhamdulillah, di sini gratis dan dapat pelayanan bagus,” ujar Sari, salah satu warga yang membawa anaknya.
Program “Abdi Nagri Nganjang Ka Warga” adalah inisiatif dari Gubernur Dedi Mulyadi, yang dikenal dekat dengan masyarakat.
Dalam program ini, pemerintah provinsi menghadirkan berbagai layanan publik langsung ke desa-desa, terutama daerah yang akses pelayanannya masih terbatas.
Layanan yang tersedia dalam kegiatan ini sangat beragam. Dari sektor kesehatan, warga bisa mengakses cek tekanan darah dan gula darah gratis, skrining tuberkulosis, skrining kesehatan jiwa, pemeriksaan kehamilan dengan USG, pengobatan gratis, pemeriksaan gigi, hingga layanan terapi tradisional seperti pijat sehat.
Selain itu, tersedia juga layanan imunisasi, promosi kesehatan mengenai gizi, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta edukasi tentang pencegahan stunting yang kini menjadi perhatian serius pemerintah.
Khitan massal menjadi salah satu layanan yang paling diminati. Meski tangis terdengar dari berbagai sudut, senyum para orang tua dan petugas medis yang sabar menjadi penyeimbang suasana haru itu.
Tak hanya soal kesehatan, acara ini juga membuka layanan administrasi kependudukan seperti pembuatan KTP dan kartu keluarga, layanan BPJS, hingga pengurusan PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) untuk pelaku UMKM.
Perpustakaan keliling pun hadir, memberikan ruang bagi anak-anak untuk membaca dan belajar sambil menunggu giliran pelayanan.
Kegiatan dinilai sangat bermanfaat dan membantu masyarakat. “Program seperti ini sangat bermanfaat, apalagi buat warga desa seperti kami. Harapan kami, kegiatan ini terus berlanjut,” kata Udin, salah satu warga yang berkunjung ke acara tersebut. (Nawawi)
Discussion about this post