KAB. CIREBON, (FC).- Upaya mengurangi perilaku buang air besar (BAB) sembarangan, masyarakat di Desa Banjarwangunan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon mendapatkan bantuan dari Kementerian Kesehatan RI melalui program Sanitasi Sosial Berbasis Masyakat (STBM) untuk 15 rumah warga.
Anggota Kelompok Kerja Masyarakat (KKM) selaku pelaksana program STBM Desa Banjarwangunan, Lili Solihati kepada FC mengungkapkan, program ini bertujuan untuk mengubah perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan, dimana di Desa Banjarwangunan terdapat sedikitnya 20 rumah belum memiliki jamban ataupun sudah memiliki jamban tetapi tidak memiliki septic tank atau mereka dibuang langsung ke sungai. Hal itu yang menjadi perhatian pihaknya untuk melakukan mengubah perilaku masyarakat tersebut salah satunya melalui program STBM dari Kementerian Kesehatan RI.
“Ada 15 rumah warga yang mendapatkan program pengadaan sarana sanitasi ini, 11 warga di antaranya berada di dalam rumah dan 4 rumah berada di luar rumah mereka,” terangnya, Senin (20/11).
Lanjut menurut Lili, program bantuan ini berupa pengadaan jamban, septic tank dan sarana Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) atau washtafel. Dari ke-15 warga yang mendapatkan program STBM tersebut 11 rumah di antaranya berada di dalam rumah mereka dan empat warga lainnya berada di luar atau terpisah dari rumah mereka, namun sudah menyiapkan pondasi untuk Mandi Cuci Kakus (MCK) rumah mereka, maka untuk keempat rumah warga tersebut sebelum diberikan bantuan ada kesepakatan terlebih dahulu dengan warga penerima program tersebut, bahwa sarana bantuan yang akan diberikan berupa jamban serta septic tank-nya dan juga CTPS, dan tidak ada bantuan bangunan ruangan MCK, setelah ada kesepakatan tersebut maka KKM membangun sarana dan prasarana dari program tersebut dan pihak penerima program juga akan melanjutkan bangunan ruang MCK sendiri.
“Kalau program yang diberikan berupa sarana jamban dan septic tank-nya serta CTPS, kebetulan di Desa Banjarwangunan ada 4 warga penerima program yang mendapatkan bantuan sarana tersebut berada di luar rumah, sehingga bangunan ruang MCK-nya masih darurat,” terangnya.
Sementara salah seorang penerima program, Marinah warga Blok Kagungan RT 02 RW 05 Desa Banjarwangunan mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada KKM yang telah memberikan bantuan sarana sanitasi di rumahnya, karena menurutnya selama puluhan tahun rumahnya yang dihuni 8 jiwa tersebut belum memiliki jamban atau toilet, sehingga ketika akan BAB dirinya harus berlari ke sungai yang jaraknya cukup lumayan jauh, beruntung dengan adanya bantuan STBM dari Kementerian Kesehatan RI ini akhirnya bisa membantu dirinya ketika akan BAB tidak harus berlari ke sungai lagi.
“Saya sudah belasan tahun hidup tanpa jamban, karena boro-boro bikin jamban untuk biaya hidup sehari-hari saja setelah 14 tahun lalu suami saya meninggal sangat kerepotan, beruntung dapat bantuan jamban ini,” ungkapnya. (Nawawi)
Discussion about this post