KOTA CIREBON, (FC).- Tragedi memilukan terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10), setelah Arema FC dikalahkan rivalnya, Persebaya Surabaya 2-3.
Suporter merangsek ke lapangan setelah Arema kalah. Petugas polisi lalu menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Tapi, justru kepanikan massal yang terjadi.
Akibat kepanikan ini, membuat korban jiwa sedikitnya 127 orang meninggal dunia, karena terinjak, sesak napas dan pertolongan yang terlambat.
Tentunya hal ini merupakan tragedi nasional, bukan hanya dalam persepakbolaan saja. Atas hal tersebut,sejumlah elemen bangsa menggelar aksi solidaritas.
Di Kota Cirebon, ratusan supporter bola dan masyarakat menyalakan puluhan lilin di lobi gedung Sekretariat Daerah Kota Cirebon, Senin malam (3/10). Hal ini dilakukan, sebagai bentuk aksi solidaritas atas tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang.
Pada aksi ini, mereka menggunakan pakaian serba hitam dan juga memanjatkan doa untuk para korban yang meninggal dunia, serta doa bagi mereka yang terluka agar secepatnya pulih.
Salah satu Suporter Sepak bola Cirebon, Angga Triyana Dwi Purnomo mengatakan, seluruh elemen suporter di Cirebon juga mendoakan korban.
“Kami lakukan tabur bunga serta mendoakan korban serta keluarga yang ditinggalkan agar mereka semakin kuat dan tabah,” ujarnya.
Angga juga memberikan masukan kepada penyelenggara Liga 1, bahwa harus ada perbaikan aturan, terutama dalam hal jam tayang. Mereka meminta agar PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk tegas dan tidak kalah dengan pemilik hak siar Liga 1.
“Sebagai operator liga, jangan kalah dengan pemilik hak siar. Jika direkomendasikan bermain sore, berarti pemilik hak siar harus patuh. Kemudian panitia pelaksana (panpel) di daerah juga harus menggunakan regulasi yang jelas, utamanya terkait standar keamanan,” jelas dia.
Hadir dalam aksi solidaritas ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon Agus Mulyadi. Agus mengapresiasi, atas kekompakan yang ditunjukan oleh suporter sepak bola di Cirebon.
“Atas nama pemerintah daerah. Kami apresiasi atas solidaritas mereka. Pada prinsipnya kami fasilitasi agar teman-teman suporter bisa mengungkapkan rasa prihatin dan duka mendalam atas kejadian di Stadion Kanjuruhan Malang,” tuturnya.
Agus juga mengaku, atas nama pemerintah daerah turut berduka cita yang mendalam atas tragedi itu. Semoga penyelenggara bisa menjadikan momen ini untuk evaluasi agar tragedi ini tidak terulang.
“Semoga kegiatan positif seperti doa bersama ini, menjadi bagian untuk saling mendukung secara moril,” tutupnya. (Agus)
Discussion about this post