KOTA CIREBON, (FC).- Ratusan warga Kota Cirebon tumpah ruah di jalanan dalam Aksi Solidaritas dan Doa untuk Palestina, Minggu pagi (20/4).
Aksi ini dimulai dengan long march dari Masjid At-Taqwa menuju Balaikota Cirebon, menandai solidaritas masyarakat terhadap penderitaan rakyat Palestina.
Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar, turut hadir dalam barisan bersama Ketua PD DMI Kota Cirebon, Didi Sunardi, yang menunjukkan dukungan moral dari aparat dan tokoh masyarakat terhadap aksi damai ini.
Sayangnya, meskipun dijadwalkan hadir, Wali Kota Cirebon Effendi Edo tidak tampak di lokasi, yang memunculkan kekecewaan dari sebagian peserta aksi. Meski begitu, semangat peserta tidak surut. Massa aksi tetap melanjutkan kegiatan dengan tertib dan penuh semangat.
Beragam elemen masyarakat bergabung dalam aksi ini, termasuk aktris Anneke Putri, yang tampak antusias mengikuti jalan kaki solidaritas tersebut. Ia menyampaikan bahwa keikutsertaannya adalah bentuk nyata dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.
“Ini adalah bentuk suara serentak dari rakyat Indonesia agar saudara-saudara kita di Palestina tahu, kita tidak tinggal diam,” ujar Anneke.
Tak hanya turun ke jalan, Anneke juga menegaskan akan terus menyuarakan dukungan melalui media sosial dan aksi kemanusiaan, termasuk penggalangan dana.
“Kita akan terus ‘berisik’ untuk Palestina, baik lewat medsos maupun aksi nyata. Bantuan yang terkumpul nanti akan disalurkan lewat Masjid Raya At-Taqwa ke lembaga resmi yang menyalurkannya ke Palestina,” tambahnya.
Sampai saat ini, aksi penggalangan dana yang dilakukan oleh masyarakat Cirebon berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp106.352.000, ditambah sumbangan logam mulia seberat 0,45 gram dan cincin emas, yang seluruhnya akan disalurkan ke Palestina melalui jalur resmi.
Di sisi lain, pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto terkait kemungkinan relokasi warga Gaza ke Indonesia turut menjadi perhatian para peserta. Koordinator aksi, Ahmad Musyafa, menyampaikan apresiasi terhadap niat baik tersebut, namun mengingatkan agar langkah tersebut tidak menjadi bagian dari agenda politik negara lain.
“Kami dukung relokasi dalam konteks kemanusiaan—seperti pengobatan dan pemulangan ke Gaza. Tapi kalau itu justru jadi agenda jangka panjang untuk menyingkirkan rakyat Palestina dari tanahnya, tentu kami menolak,” tegasnya.
Ahmad juga menyerukan agar Indonesia aktif menggalang solidaritas global dan mengajak negara lain bersikap lebih tegas terhadap penjajahan yang dilakukan Israel.
Aksi solidaritas serupa juga digelar serentak di beberapa kota lain seperti Bandung, Kuningan, Majalengka, Bekasi, hingga Bogor, menunjukkan bahwa dukungan untuk Palestina menggema luas di Indonesia.
“Indonesia tidak pernah diam melihat penjajahan. Ini bagian dari amanat konstitusi kita sebagai bangsa yang menolak segala bentuk penjajahan,” tandas Ahmad. (Agus)
Discussion about this post