Dalam Menempuh Hidup Harus Memiliki Satu Komitmen
Pria kelahiran Karawang, 13 April 1966 ini, sejak kecil telah berada di lingkungan keluarga militer, karena sang ayah dan kakeknya merupakan seorang militer, Yaya pun memiliki cita-cita ingin menjadi seorang militer.
Saat masih anak-anak, ia tinggal mengikuti sang kakek (Almarhum). Sebab sejak usia 6 bulan, ia ditinggalkan orang tuanya untuk melaksanakan tugas negara di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Setelah lulus SD, Yaya yang masih kanak-kanak, ditanya oleh sang kakek mengenai pilihan untuk melanjutkan ke sekolah agama atau sekolah umum. Yaya pun bertanya kembali pada sang kakek. Jika dirinya memiliih sekolah agama, apakah bisa mengikuti jejak sang ayah untuk menjadi seorang tentara.
Setelah mengetahui bahwa cucunya ingin mengikuti jejak sang ayah dan jejaknya, akhirnya sang kakek memutuskan agar Yaya melanjutkan pendidikan di sekolah umum.
Setelah lulus SD pada tahun 1979, akhirnya ia melanjutkan pendidikan ke sekolah umun, yaitu SMPN Jatisari, Karawang. Namun, di semester 2, ia dipindahkan ke SMPN 14 Bandung, karena pada saat itu sang ayah yang sudah menjalankan tugas di Palangkaraya, pindah ke Bandung.
Selesai menempuh pendidikan Sekolah Menengah Pertamanya, Yaya mencoba daftar ke SMAN 5 Bandung pada tahun 1982.
“Ketika SMP, nilai ekonomi saya menjadi panutan guru Ekop saya, sehingga disarankan untuk mendaftar ke SMAN 5 Bandung mengambil jurusan Ekop,” tuturnya.
Ternyata karena SMAN 5 Bandung merupakan SMA favorit pada masa tersebut. Persaingan yang ketat membuatnya tidak lulus, walaupun nilai yang kurang hanya 0,3. Akhirnya ia memilih untuk masuk ke SMAN 14 Bandung dan memilih jurusan IPA karena ingin melanjutkan jejak sang ayah, menjadi militer.
Kemudian, setelah lulus SMA, ia mendaftar AKABRI, terdiri 4 angkatan yaitu, Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Polisi.
“Yang mendaftar di angkatan saya pada saat itu sekitar 115 orang, dan yang masuk Magelang hanya 8 orang, termasuk saya. Dan yang lulus di Magelang, setelah pembagian 4 angkatan itu hanya saya sendiri,” ungkapnya.
Ia lulus pada tahun 1985, di Akademi Kepolisian (AKPOL). Setelah lulus AKPOL pada tahun 1988, ada masa Perwira Siswa (Pasis), lalu ia ditugaskan menjadi Pasis di CIrebon, walaupun statusnya masih merupakan Pasis, namun sudah mendapatkan gaji utuh sebesar Rp20.000.
Kemudian setelah itu, ia di tugaskan sebagai pelaksana tugas Kapolsek Losari selama 6 bulan. Pada tahun 89 pertengahan, ia ditarik ke AKPOL untuk penempatan pertamanya di Makasar sebagai Kepala Unit Satuan Bayangkara (SABARA).
Kemudian pada tahun 1991, ia ditugaskan ke Muna, Sulawesi Tenggara, dan menjabat sebagai Kasat Lantas di Polres Muna. Selesai ditugaskan di Muna, pada tahun 1992, ia kembali ke Makasar, menjabat sebagai PADAL OPS III SATGA OPS III PUSKODAL OPS Polda Sulselra.
Karena begitu banyak jabatan yang ia lalui di dunia kepolisian, singkat cerita pada tahun 2017, Yaya di tugaskan sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten Ciamis, dan pada 30 Juli 2019, ia ditugaskan menjadi Kepala BNN Kota Cirebon sampai sekarang.
Nama : Yaya Satyanagara, SH
Tempat Tanggal Lahir : Karawang, 13 April 1966
Pangkat / NRP : AKBP / 66040392
Jabatan : Kepala BNN Kota Cirebon
Riwayat Pendidikan
SDN Jatisari 1973 – 1979
SMPN 14 Bandung 1979 – 1982
SMAN 14 Bandung 1982 – 1985
UKIP Ujung Pandang 1992 – 1996
Pendidikan Kepolisian
AKPOL Lulus 1988
Selapa Polri Lulus 2005
Riwayat Karir
Kapolsek Losari Cirebon 1988 – 1989
PADAL OPS III PUSKODAL OPS Polda Sulselra 22-05-1991
KASET OPS PUSKODAL OPS Poltabes Ujung Pandang 10-07-1996
Guru Muda I SPN Batua DIT Diklat Polda Sulsel 12-01-1999
Kasubag REN DIT Diklat Polda Sulse 01-06-2000
Kasubdit BIN GAKKUM DIT Lantas Polda NAD 30-04-2003
Auditor muda Inspektorat III ITTAMA BNN RI 03-10-2006
Kepala BNN Kabupaten Ciamis 2017 – 2019
Kepala BNN Kota Cirebon 2019 – sekarang