KESAMBI, (FC) – Menanggapi isu Virus Corona yang sudah memasuki wilayah Jawa Barat menjadi perhatian serius Pimpinan Daerah yang ada di Provinsi Jawa Barat. Wali Kota Cirebon meminta kepada masyarakat di Kota Cirebon untuk tidak perlu panik menghadapi serangan virus corona atau convid-19.
Dokter dan petugas kesehatan juga akan memberikan layanan kesehatan maksimal kepada masyarakat.
Walikota Cirebon Nashrudin Azis bersama Forkopimda kota Cirebon melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di beberapa tempat perbelanjaan dan apotek yang ada di kota Cirebon untuk memantau ketersediaan stok barang.
“Berdasarkan hasil pantauan kami, untuk stok masker di sejumlah Apotik sudah pada habis,” ungkap Azis kepada FC usai melakukan sidak sejumlah Apotik, Rabu (4/3).
Kekosongan tersebut disebabkan atas maraknya aksi borong sembako dan pembelian barang-barang kebutuhan kesehatan, seperti antiseptik, obat-obatan dan khususnya masker dalam jumlah besar yang dilakukan oleh masyarakat. Terlebih pasca diumumkannya dua orang warga Indonesia yang diduga positif terjangkit virus Corona (COVID-19).
Azis mengatakan, pihaknya akan terus memantau ketersediaan barang di tempat-tempat penjual kebutuhan pokok maupun kebutuhan perlengkapan alat kesehatan di kota Cirebon.
“Saya himbau kepada para penjual alat-alat kesehatan untuk tidak menjual kebutuhan kesehatan dalam jumlah besar kepada satu orang,” ujar Azis.
Lebih lanjut, Azis menegaskan bahwa pihaknya akan menindak tegas bagi siapapun yang melakukan penimbunan alat-alat kesehatan dan barang-barang kebutuhan hidup lainnya.
Usai melakukan sidak, Forkopimda Kota Cirebon bergerak menuju Rumah Sakit Daerah Gunung Jati untuk mengecek kesiapan Rumah Sakit. Dimana RSD Gunung Jati Kota Cirebon menjadi 100 Rumah Sakit rujukan untuk pasien terjangkit Virus Corona.
“Kami kesini untuk monitor kesiapan dari Rumah Sakit dan juga Petugas medis. Dan Alhamdulillah semua sudah siap,” tutur Azis.
Atas hal itu, Azis meminta kepada seluruh masyarkat Kota Cirebon agar tidak panik menanggapi isu Virus Corona. Azis pun berharap kepada masyarakat agar tidak langsung percaya dengan kabar yang belum diketahui kebenarannya.
“Untuk masyarakat juga jangan sekali kali menyebarkan berita yang tidak benar alias Hoax, karena pastinya saya beserta Polisi akan menindak tegas pelaku penyebar Hoax,” tandas Azis.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr. Edi Sugiarto menjelaskan, jika orang yang memiliki kekebalan yang tinggi tidak akan dimasuki virus, kuman maupun bakteri.
“Karena ketakutan, orang-orang normal pakai masker, padahal ga usah,” ungkap Edi.
Kecuali kalau ada ekspatriat atau orang-orang yang sering bepergian keluar negeri, baru boleh memakai masker. Di setiap puskesmas di Kota Cirebon, lanjut Edi, mereka memiliki tim survailance yang sudah ada sejak tahun 70 an.
Mereka bertugas untuk melakukan pemantauan, pengawasan hingga tindakan jika memang ditemukan ada warga di sekitar puskesmas yang positif terkena penyakit tertentu. (Muslimin)
Discussion about this post