INDRAMAYU, (FC).- Beredar video kekerasan yang melibatkan sejumlah Anak Baru Gede (ABG) di Kabupaten Indramayu.
Kemudian video tersebut menjadi viral di media sosial dan mendapatkan komentar beragam dari netizen. Video itu sendiri berdurasi 2,5 menit, banyak ditemukan grup di Facebook (FB).
Di Grup FB ‘Indramayu Info’ dua akun FB ada beberapa akun yang memposting video dalam durasi berbeda yakni 30 detik dan 2 menit 50 detik.
Dalam video terlihat adegan kekerasan dengan penganiayaan yang dilakukan dua gadis ABG terhadap seorang gadis ABG lainnya.
Dalam video tersebut korban yang pasrah, bahkan terdiam meski dicaci maki menggunakan logat bahasa setempat dengan dialek Indramayu.
Korban terlihat mengalami kekerasan fisik, ditendang, dijambak hingga dipukul oleh kedua gadis ABG yang sama-sama berkaos merah.
Mengenai lokasi kejadian, diperkirakan disebuah jalan desa, persis dekat tempat pemakaman umum (TPU) dan areal persawahan.
Diduga video sengaja direkam oleh rekan kedua gadis ABG pengeroyok. Dari percakapan, pengeroyokan ditengarai dilatarbelakangi asmara, memperebutkan pacar.
Yang membuat netizen geram, dalam video ternyata ada dua pemuda yang lewat dengan sepeda motornya.
Korban sebenarnya meminta pertolongan, kepada kedua pemuda yang tak dikenalnya itu.
Namun kedua pemuda tak beraksi apapun, keduanya hanya menonton aksi kekerasan tersebut.
Sementara pada grup lain di FB, sebuah tangkapan layar video, menyebutkan jelas nama kedua gadis ABG pelaku pengeroyokan itu. Namun tidak disebutkan lokasi dan alamat kedua pelaku penganiayaannya.
Salah satu akun lainnya membagikan tangkapan layar video di grup Suara Wong Indramayu, disertai komentar yang menyebutkan nama kedua pelakunya.
Kapolsek Anjatan AKP Ali Anwar Yaghfirin kepada awak media, Selasa (2/2) menyampaikan, kedua pelaku kekerasan terhadap korban seorang gadis ABG lain merupakan warga Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu.
“Benar, semua yang ada dalam video itu warga Kecamatan Anjatan. Kami sudah datangi rumah mereka, tetapi pelaku dan korban sama sama tidak ada di tempat,” jelas Ali.
Ali mengaku terkejut, karena korban kekerasan yang tinggal satu desa dengan para pelaku ikut pula menghilang.
Sementara kerabat korban yang ditemuinya mengaku tak mengetahui keberadaan korban.
“Setelah video penganiayaan itu viral, pelaku dan korban sama-sama menghilang. Orang tua dan kerabat mereka tak satupun yang mengetahui keberadaan mereka sekarang,” ucapnya.
Ditambahkan Ali, untuk mengungkap kasusnya Unit Reskrim Polsek Anjatan tengah melakukan penyelidikan mendalam. Beberapa kali lokasi yang ditengarai dijadikan tempat persembunyian telah didatangi.
“Saya sudah perintahkan Unit Reskrim untu memburu pelaku sampai dapat. Kami mohon kerjasama masyarakat barangkali ada yang mengetahui dan mengenali mereka laporkan kepada kepolisian terdekat,” tandasnya. (Agus)
Discussion about this post