MAJALENGKA, (FC).- Perjuangan Okka Supardan untuk mengenalkan Terasering Panyaweuyan kini membuahkan hasil. Selain lokasi tersebut kini menjelma sebagai primadona pariwisata di Majalengka, foto-foto hasil jepretannya sejak beberapa tahun lalu banyak terpajang di dinding-dinding kantor Pendopo Bupati Majalengka maupun OPD (Organisasi Perangkat Daerah).
Menurutnya, hal itu merupakan bentuk apresiasi dari pemerintah daerah terhadap jerih payahnya mengenalkan Majalengka ke seluruh dunia melalui fotografi.
“Ya Alhamdulillah, pemerintah daerah sejak beberapa tahun lalu menempelkan foto-foto jepretan saya di kantor-kantor dinas, di pendopo dan lain-lain. Itu bentuk apresiasi pemerintah daerah dan tentu bangga,” ujar Okka kepada awak media, Kamis (6/7).
Selain karyanya kini sudah populer, Okka juga telah kebanjiran tawaran memotret.
Indonesia pernah dikunjunginya untuk bekerja sebagai fotografer.
“Alhamdulillah job jadi banyak, kaya waktu itu sebelum pandemi sering jadi moderator di universitas di luar kota. Lalu ada tuh orang Jerman sampai datang pengen difoto prewedding. Job ke Aceh Bogor juga pernah, motret off-road, touring, acara-acara alhamdulilah banyak,” ucapnya.
Kini, usai Terasering Panyaweuyan telah dikenal, Okka akan terus memotret tempat itu. Bahkan, ia berencana membuat sebuah majalah tentang pariwisata, khususnya Panyaweuyan.
“Tentu gak akan berhenti motret, karena motret bagian hidup saya saat ini,” jelas dia.
Diketahui, Okka Supardan (52), seorang fotografer asal Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka menjadi sosok yang pertama kali mengenalkan Terasering Panyaweuyan ke masyarakat luas. Melalui keahliannya dalam membidik objek foto, kini Terasering Panyaweuyan Majalengka menjadi salah satu objek wisata favorit di kota angin.
Kepada wartewan, Okka mengaku, bukan kamera mahal yang digunakan sebagai alat motret tahun 2012 lalu. Melainkan, hanya sebuah kamera dari telepon genggam merk Nokia N8, ia bisa merekam keindahan Terasering Panyaweuyan.
“Kalau motret awalnya pakai hp Nokia N8, saya gak paham kamera waktu itu, fiturnya ribet karena basicnya saya bukan dari fotografi,” ujar Okka, Kamis (6/7).
Baru setelah Ia betul-betul memutuskan untuk mendalami dunia fotografi, Okka kemudian membeli sebuah kamera DSLR. Itupun Ia harus meminjam uang dari koperasi di tempat Ia bekerja.
“Tapi saya belajar dengan teman dan dari google akhirnya lama-lama bisa. Gak lama baru beli kamera, itupun gak ngerti pakainya asal jepret aja,” ucapnya.
Ketika rajin memotret pemandangan alam Majalengka, Okka seringkali mencuri-curi waktu. Terkadang Ia nekat ‘membolos’ untuk bisa menyalurkan hobi fotografinya tersebut.
“Motret itu fokusnya hari libur tapi kalau saya kebelet motret lagi ngantor pun saya keluar aja pergi, curi-curi waktu,” ucapnya.
Seperti diketahui, Okka Supardan merupakan sosok dibalik dikenalnya Terasering Panyaweuyan Majalengka.
Sosok Okka lah yang mengenalkan keindahan Terasering Panyaweuyan ke seluruh Indonesia melalui foto-foto hasil jepretannya. Okka dianggap sukses membuat Panyaweuyan viral di media sosial yang kemudian banyak dikunjungi orang.
Diceritakan dia, bahwa perjalanan itu dimulai pada tahun 2012 lalu saat ia mendapatkan tawaran pekerjaan oleh Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) untuk memotret wisata yang ada di Majalengka dan Kuningan.
Karena ia senang memotret kala, tawaran tersebut pun diterima.
“Jadi 2012 lalu saya dapat pekerjaan dari TNGC untuk memotret alam yang ada di Kuningan dan Majalengka. Saya ambil lah tawaran job itu karena saya senang moto, waktu itu kalau gak salah di Kuningan dapat 39 titik motret, di Majalengka hanya 9,” ujar Okka.
Berbekal ilmu fotografi ala kadarnya, Okka pun tertantang untuk mengeksplor lokasi wisata yang ada di Majalengka. Ia pun lalu memutuskan menjelajah ke pelosok-pelosok desa untuk mengabadikan keindahan alam Majalengka. Tak hanya mendatangi tempat yang indah, lokasi angker pun dikunjunginya.
“Saat itu saya berpikir, Majalengka itu miliki potensi wisata yang bagus. Saya juga inginkan saat itu mengubah mindset, tapi bukan sekadar bicara tapi berkreasi melalui fotografi. Sama rekan saat itu eksplor lah wisata yang belum dikunjungi banyak orang,” ucapnya.
Di tahun 2014 lah, foto-foto hasil jepretan Okka mulai dikenal masyarakat.
Ia pun kerap membagikan karya fotonya di media sosial. Dari berbagai foto hasil jepretannya, Terasering Panyaweuyan Majalengka yang paling banyak menjadi perhatian.
“Dari skill saya dengan bermedsos saya pun posting keindahan Majalengka, tahun 2014 itu. Akhirnya foto-foto Terasering Panyaweuyan menjadi postingan yang banyak dilirik, itu awalnya,” jelas dia.
Okka menambahkan, saat itu Terasering Panyaweuyan belum viral seperti sekarang. Dulu, di sana hanya merupakan hamparan lahan sayuran biasa dengan pemandangan indahnya.
Dari bidikan lensa kamera miliknya, Okka yakin Terasering Panyaweuyan bisa mendunia.
“Sudut pandang orang waktu itu, khususnya penduduk situ dia gak paham keindahan alam karena sehari-hari di situ. Kalau saya lihat, wah ini layak jual dan suatu saat bisa mendunia. Waktu itu gak ada yang foto-foto disitu (Panyaweuyan), sepi banget pagi, siang, sore sepi, jalannya jelek. Sekarang gak hari Senin gak Sabtu Minggu itu ramai,” katanya. (Munadi)
Discussion about this post