KAB. CIREBON, (FC).- Adanya warga yang meninggal dunia yang diduga terpapar antraks di Kabupaten Gunungkidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon bakal memperketat pasokan hewan ternak yang masuk ke Kabupaten Cirebon.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan pada Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Lis Nuraini berharap di Kabupaten Cirebon mudah-mudahan tidak ada, karena menurutnya tidak ada pemasukan hewan ternak dari daerah Gunungkidul.
Namun demikian, pihaknya tetap mewaspadai akan pasokan hewan ternak yang bakal dipasok ke daerahnya.
“Mudah-mudahan jangan sampai ada di Kabupaten Cirebon. Kita harus lebih waspada lagi. Harus diperketat dari pengawas lalu lintasnya, karena jangan sampai ada pemasukan dari daerah Gunungkidul,” katanya melalui sambungan telepon selularnya, Kamis (6/7).
Menurutnya, hewan ternak yang masuk ke wilayah Kabupaten Cirebon, pertama harus dilengkapi dengan surat kesehatan hewan dari daerah asal dan kedua harus ada rekomendasi pengeluaran hewan dari daerah asal.
“Peternak diminta harus jeli, jangan mau menerima hewan ternak yang tidak dilengkapi surat rekomendasi dari daerah asal juga surat kesehatan hewan yang menyatakan hewan itu benar-benar sehat,” tegasnya.
Beruntungnya, peternak di Kabupaten Cirebon juga sudah wasapadai sejak merebaknya wabah PMK dan LSD.
“Kasus antraks belum ada di Kabupaten Cirebon. Mudah-mudahan jangan sampai ada. Pokoknya untuk mencegah itu semua, kami akan memperketat lalu lintas dan petugas kami akan selalu mengkroscek secara rutin hewan ternak, terlebih hewan ternak yang baru datang,” katanya.
Lis mengatakan, apabila warga mengetahui hewan ternak baik sapi atau kambing yang tiba-tiba sakit atau menunjukkan gejala antraks, maka hewan ternak itu harus langsung dibunuh dan dikubur, bukan dijual atau dikonsumsi.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk mengolah daging secara bersih dan matang. (Ghofar)
Discussion about this post