MAJALENGKA, (FC), – Ruangan aula di salah satu hotel di Kecamatan Kertajati Kabupaten Majalengka terasa penuh energi dan semangat.
Para pemangku kepentingan Pemilu 2024 di Kabupaten Majalengka berkumpul dalam sebuah kegiatan Focus Group Discussion (FGD), yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Majalengka, Jumat-Sabtu (22-23/2).
Dalam FGD tersebut KPU Majalengka mengundang pimpinan Partai Politik (Parpol) dan perwakilan wartawan yang ada di Majalengka.
Di dalam pertemuan itu, diskusi sendiri mengalir penuh dinamika. Berbagai kendala dan masalah yang muncul selama penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada menjadi topik utama dalam pembahasan.
Baik itu mengenai distribusi logistik yang masih perlu diefektifkan, strategi meningkatkan partisipasi pemilih, dan kinerja KPU dan Bawaslu pun mendapatkan sorotan tajam.
Semua itu menggema di pertemuan diskusi terarah tersebut.
Nampak terlihat peserta dan narasumber baik dari jajaran komisioner KPU Majalengka, para mantan KPU, akademisi, perwakilan partai politik, politik, kalangan media sosial, para awak media.
Semuanya berkumpul tak hanya hadir sebagai peserta, namun sebagai bagian dari perjalanan demokrasi di Pemilu 2024 dan Pilkada yang baru usai.
Ketua KPU Kabupaten Majalengka Teguh Fajar Putra Utama dalam sambutannya mengatakan, mengapresiasi seluruh kegiatan ini dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyukseskan Pilkada serentak 2024.
“Alhamdulillah, semua tahapan pemilu berjalan dengan lancar dan aman. Ini bukan hanya keberhasilan KPU, tapi keberhasilan kita semua. Demokrasi yang sehat lahir dari kerja sama dari semua elemen,” ujarnya.
Menurut dia, pada evaluasi ini menjadi bagian dari upaya pihaknya untuk terus memperbaiki sistem dan prosedur Pemilu dan Pilkada agar lebih transparan, akuntabel, dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam setiap tahapan.
Sementara itu, Komisioner KPU Majalengka H.Deden Naryanto menambahkan, FGD ini bukan sekadar forum biasa. Ini merupakan momentum penting untuk memperbaiki demokrasi, menyempurnakan sistem, dan memastikan bahwa Pemilu dan Pilkada ke depan benar-benar merepresentasikan aspirasi rakyat.
Maka dengan adanya masukan dari berbagai pihak, KPU berkomitmen untuk menjadikan hasil evaluasi ini sebagai dasar perbaikan dalam penyelenggaraan pemilu selanjutnya.
“Melalui evaluasi yang matang dan kolaborasi yang kuat, kedepan penyelenggaran pesta demokrasi bisa lebih lebih transparan, inklusif, dan berkualitas,” ucapnya.
Seorang peserta dari unsur partai politik menyoroti pentingnya sosialisasi yang lebih masif dan kreatif untuk menarik minat pemilih muda.
Termasuk perlunya strategi antisipasi terhadap potensi kerawanan di setiap tahapan pemilu agar tidak terjadi banyak pelanggaran.
“Pemanfaatan teknologi itu harus bisa lebih dioptimalkan, baik dalam hal pendaftaran pemilih, pemungutan suara, hingga rekapitulasi suara agar hasil lebih cepat dan akurat. Termasuk kinerja KPU dan Bawaslu pun harus lebih baik lagi sesuai tugas dan fungsinya,” ujar Endin yang merupakan salah satu peserta perwakilan dari Partai Golkar pada penutupan acara tersebut. (Munadi)
Discussion about this post