MAJALENGKA, (FC).- Ribuan buruh melakukan sweeping ke pabrik-pabrik yang ada di wilayah Kabupaten Majalengka. Mereka mengajak sesama buruh untuk bersatu turun kejalan menyuarakan keinginan buruh terkait kenaikan upah kerja. Ribuan buruh yang sudah bergabung tampak tumpah ruah di Jalan Cirebon-Bandung, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Rabu (29/11).
Mereka menuntut Pemprov Jawa Barat mengesahkan kenaikan UMK 2024 Kabupaten Majalengka sebesar 14,81 persen sesuai usulan yang disampaikan Depekab Majalengka. Bahkan, aksi buruh sempat membuat akses Jalan Cirebon-Bandung tertutup, karena seluruh pekerja dari sejumlah pabrik yang berada di kawasan tersebut turun ke jalan.
Ketua PC FSP TSK R-KSPSI Majalengka, Asep Odin, mengatakan, aksi tersebut untuk mendesak Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menyepakati usulan kenaikan UMK 2024 Majalengka.
Selain itu, pihaknya juga menuntut untuk mencabut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 51 Tahun 2023 sebagai landasan untuk menetapkan besaran kenaikan UMK 2024.
“Kami meminta Pemprov Jabar segera mengesahkan kenaikan UMK 2024 Majalengka sebesar 14,81 persen atau Rp 320 ribu, dari Rp 2,18 juta menjadi Rp 2,5 juta,” ujar Asep Odin saat dihubungi melalui sambungan teleponnya, Rabu (29/11).
Ia mengatakan, para buruh di Majalengka meminta agar kenaikan UMK tersebut mengacu kepada survei kebutuhan hidup layak (KHL), bukan ke PP Nomor 51 Tahun 2023. Pihaknya mengakui, aksi itu berdasarkan hasil kesepakatan seluruh serikat pekerja di Majalengka, dan mengancam akan terus melaksanakannya hingga 1 Desember 2023.
Terutama apabila Pemprov Jabar menolak usulan kenaikan UMK 2024 Majalengka, dan pengesahannya masih mengacu pada PP Nomor 51 Tahun 2022 yang notabene ditolak para buruh.
“Kami sudah melaksanakan survei KHL, dan kenaikan 14,81 persen itu yang paling sesuai, karena fakta di lapangannya juga sebesar itu kebutuhannya,” kata Asep Odin.
Dalam aksi tersebut, para buruh juga tampak melakukan sweeping ke sejumlah pabrik di wilayah Kecamatan Ligung, Palasah, Jatiwangi, Sumberjaya, dan lainnya. Mereka mengajak para pekerja di pabrik-pabrik itu untuk turun ke jalan memperjuangkan kenaikan upah yang layak bagi buruh di Kabupaten Majalengka.
“Awalnya, kami ingin aksi di Gedung Sate, tetapi akhirnya disepakati bahwa hari ini para buruh di Majalengka akan memblokade jalan, hingga akses pintu tol,” ujar Asep Odin. (Munadi)