KAB. CIREBON, (FC).- Bupati Cirebon, H Imron dan Wakil Bupati Cirebon, Hj Wahyu Tjiptaningsih bersama sejumlah kepala dinas dan Forkopimda, kembali Mudun Bareng (Mubeng) untuk bertemu secara langsung dengan masyarakat.
Dalam kegiatan Mubeng kali ini melakukan kunjungan ke sejumlah lokasi, seperti Kecamatan Talun, Kecamatan Greged dan Kecamatan Mundu.
Bupati Cirebon, Imron mengatakan, bahwa acara Mubeng ini bertujuan untuk bisa menyerap secara langsung aspirasi dari masyarakat. Pihaknya juga ingin mengetahui, permasalahan apa yang sedang dihadapi atau dirasakan oleh masyarakat di wilayah tersebut.
Selain menyerap aspirasi, kegiatan Mubeng ini juga, sekaligus untuk bisa melihat potensi-potensi yang ada di desa. Sehingga hal tersebut nantinya, bisa dikembangkan untuk bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Tujuan kegiatan ini, yaitu untuk bersilaturahmi dengan masyarakat, sekaligus menjaring aspirasi dan melihat potensi yang ada,” kata Imron, Sabtu (4/11).
Dalam kegiatan tersebut ujar Imron, pihaknya juga membagikan sejumlah bantuan untuk warga, seperti sembako, kursi roda, rutilahu dan santunan lainnya.
Menurut Imron, banyak informasi yang didapatkan dari kegiatan Mubeng ini. Seperti yang pihaknya dapatkan di Kecamatan Greged, yang ternyata jumlah kemiskinan ekstremnya cukup tinggi, hingga mencapai 20 persen.
Kondisi ini kata Imron, agar bisa segera dicarikan solusinya. Pihaknya akan mencoba mengurai masalah ini dan segera mencarikan solusinya, agar angka kemiskinan ekstremnya tidak terus melonjak.
Ia juga sudah meminta kepada camat setempat, untuk bisa menggali potensi yang ada. Potensi tersebut nantinya, diharapkan bisa menjadi salah satu cara mengurai kemiskinan ekstrem yang terjadi.
“Potensi yang dimiliki, agar bisa didorong untuk membantu mengatasi kemiskinan ekstrem,” kata Imron.
Sedangkan di Kecamatan Talun, terdapat permintaan dari warga, untuk bisa didirikan Sekolah Menengah Atas (SMA). Menurut Imron, untuk saat ini penanganan terkait SMA, semuanya dipegang oleh pihak provinsi.
Namun Imron menegaskan, pihaknya akan tetap mencarikan solusinya, demi kebaikan masyarakat. Apalagi kata Imron, jika pihak desa bisa menyediakan lahan untuk pembuatan sekolahnya. “Nanti akan kami bantu ajukan untuk pembangunannya. Solanya, kalau untuk pembangunan lahan tidak bisa,” kata Imron.
Imron juga mengungkapkan, bahwa setiap tahunnya, Pemkab Cirebon menganggarkan untuk perbaikan rumah tidak layak huni sebanyak 700 rumah. Ia mengakui, jumlah tersebut jauh dari total keseluruhan rutilahu yang perlu dilakukan perbaikan di Kabupaten Cirebon, yang hampir mencapai 10.000 rumah.
Oleh karena itu, pihaknya menggandeng Baznas Kabupaten Cirebon dan pihak lainnya, untuk bisa terlibat dalam program sosial kemasyarakatan, salah satunya yaitu perbaikan rutilahu. “Kita coba carikan solusi, atas semua permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat,” ujar Imron.
Sedangkan untuk harga komoditi di pasar tradisional, kata Imron, harganya masih cukup stabil. “Kami juga tidak lupa mengecek harga kebutuhan pokok di pasar, harganya cukup stabil,” katanya.
Di tempat yang sama Ketua Mubeng sekaligus Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, H Ronianto mengatakan, Pemkab Cirebon rutin melakukan mudun bareng untuk mengetahui potensi dan menyerap aspirasi masyarakat di daerah.
“Mubeng ini untuk menjalin silahturahmi semua pihak, serta untuk mendapatkan aspirasi dari masyarakat, karena Pak Bupati juga ingin mengetahui aspirasi masyarakat dan apa yang dibutuhkan di daerah dengan cara datang langsung sehingga persolanan cepat terselesaikan,” katanya. (Ghofar)