KAB. CIREBON, (FC).- Selama Bulan Suci Ramadan, masyarakat Desa Sususkan Agung, Kecamatan Susukanlebak, Kabupaten Cirebon melakukan tradisi ngabuburit, dimana masyarakat setempat melakukan kegiatan berburu takjil dan kebutuhan lainnya di pasar Ramadan yang berada di halaman kantor desa setempat.
Istilah ngabuburit kerap digunakan masyarakat saat menunggu azan magrib di bulan Ramadan, banyak cara yang dilakukan masyarakat, salah satunya dengan berburu takjil di pasar ramadan, suasana tersebut membuat geliat perekonomian masyarakat sekitar tumbuh.
Salah seorang pengunjung pasar ramadan, Wandi, kepada FC, Rabu (12/3/2025) mengatakan, ngabuburit di pasar ramadan dengan berburu takjil menjadi sesuatu yang sangat dinantikan setiap tahunnya.
Hal ini dikarenakan, ngabuburit dengan berburu takjil di pasar ramadan banyak pilihan menu untuk berbuka puasa, terlebih banyak makanan khas yang hanya ada di bulan ramadan saja. “Ngabuburit sangat menyenangkan, selain bisa mencari makanan untuk berbuka, bisa juga menjadi ajang kebersamaan,” ungkapnya.
Kuwu Susukan Agung, Ria Gumelar mengatakan, kegiatan ngabuburit menjadi sebuah tradisi yang sangat dinantikan masyarakatnya. Karena ngabuburit identik dengan datangnya bulan ramadan.
Menurutnya, ngabuburit yang biasa dilakukan masyarakat adalah berburu takjil di pasar ramadan atau di warung-warung dadakan yang banyak tersebar dibeberapa lokasi.
Ria menyebut, keberadaan pasar ramadan yang berlokasi di halaman kantor balai desa menjadi pusat kegiatan ngabuburit masyarakat Susukan Agung dan sekitarnya. “Disini pun sama acara ngabuburit ya berburu takjil atau menu makanan untuk berbuka puasa,” jelasnya.
Dijelaskannya, adanya pasar ramadan tentunya tidak hanya memberi kemudahan bagi warga dalam mencari menu berbuka, akan tetapi juga menjadi penggerak roda ekonomi lokal. “Pelaku pedagang lokal akan mendapatkan keuntungan lebih yang akan berdampak meningkatkan kesejahteraan mereka,” ungkapnya.
Ditambahkannnya, hadirnya pasar ramadan itu di awal awal puasa, dimana para pedagang mulai menyajikan lapaknya di kisaran pukul 14.00 WIB, hingga menjelang magrib mereka akan menutup lapak dagangannya. “Karena lokasinya tepat di dekat masjid, jadi agar tidak mengganggu kenyamanan masyarakat saat ibadah tarawih, makanya pasar ramadan harus sudah tutup,” pungkasnya. (Nawawi)
Discussion about this post