KEDAWUNG, (FC).- Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat nilai ekspor produk rotan Indonesia periode Januari-Agustus 2020 sebesar USD 357,16 juta. Nilai ini naik 4,35 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2019.
Pada periode tersebut, negara tujuan ekspor utama produk rotan Indonesia masih didominasi AS dengan pangsa ekspor 41,11 persen, Belanda (8,19 persen), dan Jerman (7,27 persen).
Dalam periode 5 tahun terakhir (2015-2019) tren ekspor produk rotan Indonesia juga naik 2,11 persen.
Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto menyampaikan, untuk pasar AS, perpanjangan fasilitas Generalized System of Preference (GSP) yang diumumkan pada 30 Oktober 2020 menjadi momentum untuk terus menggiatkan ekspor produk rotan ke Negeri Paman Sam tersebut.
“Mengingat negara tujuan ekspor utama rotan yang masih didominasi AS, maka kebijakan perpanjangan fasilitas GSP diharapkan mampu memperkuat ekspor produk furnitur rotan nasional ke pasar AS,” pungkasnya.
Baca Juga: Produk UMKM Binaan BI Cirebon Tembus Pasar Ekspor Afrika Selatan
Kemendag juga mendorong ‘UMKM Naik Kelas’ melalui dukungan pembiayaan ekspor dari perbankan. Kementerian Perdagangan bersinergi dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dalam menyediakan pembiayaan ekspor bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).
Sinergi ini diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) mengenai penyediaan dan pemanfaatan jasa layanan perbankan dalam rangka peningkatan ekspor.
Penandatanganan MoU dilakukan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag, Kasan dengan Direktur Hubungan Kelembangaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Sis Apik Wijayanto di Hotel Aston Cirebon, Kamis (5/11). (Sarrah/Job/FC)