KAB. CIREBON, (FC).- Duladi, guru dari SMP Negeri 1 Gunungjati, salah satu peserta aksi unjuk rasa ratusan tenaga honorer di Kabupaten Cirebon menangis pilu setelah mengabdi selama 24 tahun tidak pernah mendapatkan pengakuan status pegawai dari pemerintah daerah setempat.
Pria yang berumur 53 tahun itu mengaku menjalani profesi sebagai guru sejak tahun 2000 silam.
Karir pertamanya yaitu sebagai TU, kemudian dengan tekad dan semangatnya Duladi akhirnya memutuskan untuk berkuliah ke jenjang sarjana dengan jurusan Ilmu Pendidikan,
“Saya masuk ke SMP 1 Gunung Jati dari tahun 2000. Saya masuk jadi di TU dulu. kemudian saya kuliah tahun 2004 sampai tahun 2009, saya lulus sarjana pendidikan sampai sekarang, saya masuk ke guru” ujar Duladi kepada FC, Jumat (10/1)
Alih-alih ingin mendapatkan nasib yang layak,justru Duladi mengaku tersakiti dengan kebijakan yang dianggap tidak berpihak kepada dirinya.
“Setelah saya masuk ke guru, ternyata keduanya tidak diakui yang saya dapatkan hanya R3. Sampai sekarang, saya merasa tersakiti. Kenapa jadi saya dapat R3? Harusnya saya ini dari R2. Apakah saya harus masuk ke guru? Gara-gara saya masuk ke guru sehingga saya R2 nya dihapus.?,’ tutur Duladi
Menurut Duladi, banyak teman-temannya yang berasal dari Dinas Pendidikan dari administrasi banyak sekali yang masuk ke guru.
“Tetapi saya yang dari administrasi masuk ke guru, kenapa bermasalah? Tidak ada R2 nya, saya hanya dapat R3 atau data BKN saja yang saya dapatkan. Pengabdian saya sudah 24 tahun sekarang. Kenapa saya hasilnya seperti ini,” tuturnya
Gaji untuk mencukupi kebutuhan hidup saja, lanjut Duladi sangat jauh dan tidak layak.
“Anak saya sudah besar-besar membutuhkan dana yang sangat besar. Ini keluhan saya agar didengarkan oleh pemerintah,” ungkapnya.
Duladi menyebutkan, dulu ketika sebelum menjadi guru penghasilan hanya ratusan ribu perbulan.
Kemudian setelah menjadi guru baru mengalami kenaikan dan itupun masih jauh dari kata layak.
“Dulu saya ke TU administrasi saya menerima Rp700.000. Sekarang sudah masuk ke ngajar Rp1.200.000. sudah jelas tidak layak” katanya
Duladi berharap agar pemerintah mendengar keluhanya dan segera meminta diangkat seperti orang-orang yang telah diangkat.
“Harapan saya ingin diangkat seperti teman-teman apakah P3K atau ASN terserah. Asal ada kejelasan dengan nasib saya”. pungkasnya. (Johan)
Discussion about this post