KAB. CIREBON, (FC).– Di tengah riuhnya kehidupan modern, terdapat masjid tua berdiri kokoh di Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon.
Masjid itu adalah Masjid Al Karomah yang konon dibangun oleh sembilan wali ini menyimpan segudang sejarah dan keunikan yang tak ternilai.
Sebagai salah satu masjid tertua di wilayah Cirebon, bangunan ini menjadi saksi bisu perkembangan Islam di nusantara.
Marbot Masjid Al Karomah, Hasim mengatakan, bangunan utama masjid ini didirikan pada abad ke-14 di tengah hutan belantara. “90 persen bangunan ini merupakan hasil karya para wali,” ungkapnya.
Keaslian bangunan yang sebagian besar masih terjaga hingga kini menjadikannya salah satu situs sejarah yang penting.
Keunikan lain dari masjid ini adalah dapat terlihat dari pembagian ruangan. Terdapat ruangan khusus yang dipercaya dibangun langsung oleh sembilan wali.
“Ruangan ini sangat sakral dan hingga kini perempuan dilarang masuk sebagai bentuk penghormatan terhadap kesuciannya,” ujar Hasim.
Di bagian depan masjid, terdapat padepokan yang dulunya digunakan sebagai tempat berkumpul para wali untuk menyebarkan ajaran Islam ke berbagai penjuru nusantara.
“Dulu, para wali sering mengadakan pertemuan di sini untuk membahas strategi dakwah,” tambahnya.
Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga menjadi pusat kegiatan keagamaan masyarakat sekitar.
Berbagai kegiatan rutin digelar setiap minggu, bulan, bahkan tahunan. Mulai dari pengajian, tahlilan, hingga peringatan Maulid Nabi.
“Setiap bulan pertama, kami mengadakan istighosah dan sholawatan,” ujar Hasim.
“Sedangkan untuk peringatan Maulid Nabi, kami mengundang penceramah dari berbagai daerah,” imbuhnya.
Salah satu kegiatan yang menarik perhatian adalah ngaji pasaran yang diadakan setiap Sabtu pagi.
Kegiatan ini diikuti oleh masyarakat dari berbagai kalangan usia dan telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Keunikan lain dari masjid ini adalah keberadaan sebuah sumur yang dipercaya memiliki khasiat menyembuhkan berbagai penyakit.
“Banyak orang yang datang ke sini untuk mengambil air dari sumur ini,” kata Hasim.
Di dalam masjid, terdapat makam Syekh Maulana Maujud. Makam ini menjadi tempat ziarah bagi masyarakat yang menghormati para wali.
Peran pemuda dalam melestarikan nilai-nilai agama di masjid ini sangatlah penting.
Karang Taruna bersama para sesepuh dan ulama terus mendorong generasi muda untuk aktif dalam kegiatan keagamaan.
Peringatan Maulid Nabi tahun ini di masjid ini akan berlangsung meriah. Rencananya, akan ada pengajian akbar yang diisi oleh seorang kyai dari Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin.
“Kami berharap kegiatan ini dapat mempererat tali silaturahmi antar umat dan meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT,” ujar Hasim.
Untuk membiayai kegiatan Maulid Nabi, panitia mengandalkan sumbangan dari masyarakat sekitar. “Setiap keluarga biasanya memberikan lima berkat dan snack,” ungkap Hasim.
Keberadaan masjid tua di Cirebon ini memberikan inspirasi bagi semua. Masjid ini tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pendidikan, sosial, dan budaya.
“Mari kita bersama-sama menjaga dan melestarikan warisan budaya yang tak ternilai ini,” pungkasnya. (PPL/FC)