INDRAMAYU, (FC).- Lubang semburan gas bercampur air di Blok Cilumbu Desa Sukaperna Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu terus membesar. Diameternya bertambah lebar menjadi sekira 1,5 meter. Buncahan air dari lubang kini mulai mengalir ke areal persawahan warga.
Menyikapi kondisi terkini, Pjs. Bupati Indramayu Bambang Tirtoyuliono menegaskan sejak awal Pemkab telah melakukan langkah koordinatif. Ia juga telah memerintahkan BPBD dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat untuk melakukan investigasi bersama pihak Pertamina.
“Yang paling penting faktor keselamatan warga. Harus ada edukasi agar menghindari lokasi semburan,” tegas Bambang.
Terkait dengan adanya aliran air dari semburan ke areal persawahan warga, Bambang meminta penanganan segera. Diantaranya adalah dengan membuat sodetan atau struktur tertentu agar buncahan air tidak menggenangi persawahan.
“Pihak Pertamina harus segera membantu agar dampak semburan tidak meluas. Kami akan bersurat secara resmi kepada Pertamina,” tukas dia, Kamis (12/11) ditemui usai mengikuti Sidang Paripurna di gedung DPRD setempat.
Pandangan sama juga disampaikan Ketua DPRD Indramayu, Syaefudin. Ia secara tegas meminta Pertamina agar bertanggung jawab. Pasalnya, peristiwa munculnya gas liar di desa tersebut berulang. Ditanya soal upaya relokasi, Syaefudin menyatakan agar tidak buru-buru dilakukan.
“Yang paling penting Pertamina segera melakukan rekayasa teknologi agar semburan gas berhenti. Itu kan (lokasi semburan) sumur tua pengeboran minyak milik Pertamina. Jadi harus bertanggung jawab,” tandas Syaefudin.
Sekadar informasi semburan gas bercampur air tiba-tiba muncul di area bekas sumur minyak tua milik Pertamina pada Senin (26/10) pekan lalu. Lokasinya hanya berjarak sekira 500 meter dari permukiman warga.
Awalnya, semburan hanya kecil namun kemudian besar hingga setinggi 50 cm. Warga setempat, meneruskan temuan itu ke aparat desa dan polsek setempat. (Agus)