KAB. CIREBON, (FC).- Kesenian Sintren Kampung Bulak Curug di Desa Panongan, Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon, saat ini keberadaannya nyaris punah dan membutuhkan dukungan dari dinas terkait agar pelestarian kesenian tersebut tidak tergerus jaman.
Seniman sintren setempat Abah Saim, kepada Fajar Cirebon, Senin (27/11) mengatakan, kesenian Sintren Kampung Bulak yang sempat vakum selama 35 tahun itu, kini kembali dihidupkan oleh pelaku kesenian.
” Menariknya seni Sintren Kampung Bulak itu menggunakan alat musik calung dan penarinya diikatkan dengan besi,” katanya
Menurutnya, kesenian ini merupakan sebuah warisan budaya khas Cirebon, dimana penarinya bisa melepaskan ikatan yang membalut tubuhnya, bahkan penari bisa seketika berganti kostum atau pakaian yang dikenakannya.
“Siapa yang tidak kenal dengan seni sintren, karena kesenian ini sudah dikenal luas di berbagai daerah,” ujarnya
Saim menyebutkan kesenian Sintren Asli Kampung Bulak Curug Desa Panongan ini, berbeda dari daerah lainnya, uniknya sintren dari Kampung Bulak Curug penarinya diikatkan dengan rantai besi bukan tali tambang, selain itu dalam penampilannya seni Sintren Kampung Bulak pun masih menggunakan alat musik calung bukan rekaman musik pada umumnya.
” Jadi yang membedakan antara seni Sintren Kampung Curug dengan wilayah lainnya, ya dari penampilan penari dan alat musik yang digunakannya,” ungkapannya
Lebih lanjut Saim mengatakan, selaku pelaku seni sintren, dirinya berusaha menghidupkan seni sintren yang sudah vakum selama 35 tahun, karena kesenian yang merupakan warisan dari orang tuanya butuh pelestarian dan dukungan seluruh pihak agar bisa kembali eksis.
Lanjutnya saat ini, lokasi Sanggar Babakan Tua dimana dijadikan sebagai tempat berlatih para pelaku seni Sintren Kampung Bulak, bahkan sanggar tersebut bukan saja dijadikan sebagai tempat latihan akan tetapi juga sekaligus menjadi tempat pentas bagi masyarakat maupun wisatawan yang ingin belajar kesenian Sintren Kampung Curug
” Kami berharap agar kesenian ini tetap lestari, tentunya harus adanya perhatian dari pihak-pihak terkait agar kesenian sintren khususnya yang ada di Desa Panongan, Kecamatan Sedong tidak punah,” pingkas Saim penuh harap. (Nawawi)