KOTA CIREBON, (FC).- Peningkatan konsumsi sembilan kebutuhan pokok (sembako) jelang Ramadan, biasa terjadi pada tiap tahunnya.
Pemkot Cirebon, dalam hal ini Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan (DP2KP) Kota Cirebon, menyatakan kebutuhan pangan masyarakat diklaim sejauh ini masih aman.
“Masih aman jelang bulan puasa ini. Meski demikian, kebutuhan pangan di Kota Cirebon cukup bergantung pada pasokan dari daerah sekitar. Stok pangan itu tersebar di pasaran dan gudang-gudang distributor dan suplier,” jelas Kepala DP2KP Yatu Rohayati kepada FC, Senin (29/3).
Pihaknya menghimbau kepada masyarakat, agar jangan panic buying jelang bulan puasa ini. Karena kebutuhan pangan untuk Kota Cirebon masih cukup aman.
Walaupun diakuinya, stok pangan di Kota Cirebon memang sebagian berasal dari daerah penunjang yakni, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Kuningan, Majalengka dan Brebes.
“Kita memang bergantung pasokan pangan dari daerah sekitar. Seperti beras dari Indramayu dan Kabupaten Cirebon, sayur mayur dari Kuningan, Majalengka, dan Jawa tengah,” ungkapnya.
Tentunya hal menggembirakan, dari informasi di daerah-daerah penghasil komoditi pangan tersebut saat ini produksinya cukup lancar. Misalnya beras, di daerah pemasok tersebut memang sedang memasuki masa panen.
Untuk komoditi sayuran juga pasokannya bagus, karena di daerah penghasilnya kondisi cuacanya juga sedang mendukung untuk bercocok tanam.
Daging, telur dan ayam dari peternak di daerah sekitar juga produksinya masih aman.
Dalam kondisi demikian, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak berlebihan dalam membeli kebutuhan pangan jelang Ramadan.
Karena hal ini bisa memicu kenaikan harga komoditi pangan di pasaran. Padahal stoknya masih mencukupi.
“Selama pasokan dari daerah penghasil komoditinya lancar, Insya Allah stoknya aman. Kalaupun ada lonjakan permintaan jelang Ramadan, itu wajar. Yang penting jangan berlebihan dalam membeli kebutuhan pangan,” tukasnya. (Agus)
Discussion about this post