MAJALENGKA, (FC).- Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Majalengka, dr Erni Harleni menyayangkan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sejumlah kecamatan di Majalengka. Menurutnya KBM tatap muka itu terlalu cepat dilaksanakan. Padahal kasus Covid-19 di wilayah Kota Angin itu terus melonjak dalam beberapa pekan terakhir.
Apalagi Majalengka belum memenuhi tiga indikator penanggulangan pandemi Corona sesuai yang disyaratkan WHO. Syarat dari WHO itu adalah, pertama epidemiologi yang akurasinya ditentukan oleh banyaknya pemeriksaan RT PCR standar WHO, yaitu satu banding 1.000 penduduk per minggu.
Kemudian, kriteria sistem kesehatan dengan menunjukkan jumlah kasus baru yang membutuhkan rawat inap lebih kecil dari perkiraan kapasitas maksimum rumah sakit dan tempat tidur ICU.
Ketiga, surveilans kesehatan masyarakat yang dapat mengidentifikasi sebagian besar kasus dan kontak pada masyarakat.
“Jika kriteria pertama dan ketiga tidak dipenuhi, akan berdampak pada lonjakan kasus Covid-19. Jika lonjakan kasus meningkat nanti kriteria yang kedua tidak bisa terpenuhi juga,” ujar dr Erni beberapa waktu lalu.