KAB. CIREBON, (FC).- Paradigma pemerintahan di Kabupaten Cirebon tengah bergerak menuju tata kelola berbasis inovasi. Hal itu bisa dilihat dari hadirnya Cirebon Inovasi Festival (Cinofest) 2025 yang digagas Bappelitbangda di Stadion Watubelah, Selasa (24/6/2025).
DPRD Kabupaten Cirebon mendorong birokrasi untuk mengubah pola pikir, dari sekadar menjalankan perintah menjadi pencipta solusi.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon, Sophi Zulfia yang secara terbuka menyatakan dukungannya dalam pembukaan Cinofest 2025, Selasa (24/6) di Stadion Watubelah.
Menurutnya, festival yang digagas Bappelitbangda ini bukan sekadar bagian dari perayaan Hari Jadi Kabupaten Cirebon ke-543, tetapi juga momentum strategis menanamkan budaya berpikir solutif, kolaboratif, dan progresif, mulai dari birokrasi hingga masyarakat.
Anggota DPRD Kabupaten Cirebon dari Fraksi PDI Perjuangan, Rohayati, menegaskan, inovasi harus menjadi fondasi setiap kebijakan dan program pembangunan.
“Seringkali kita terjebak pada rutinitas tanpa evaluasi. Cinofest ini mengingatkan kita bahwa semua harus dimulai dari inovasi, bukan hanya sekadar ikut-ikutan atau meneruskan kebiasaan lama,” ujar Rohayati.
Dengan tema “Cirebon Mentereng Jeh” Cinofest 2025 diharapkan bukan hanya menjadi tradisi tahunan, tetapi membentuk kultur inovatif yang melekat dalam sistem pemerintahan.
“Kami di DPRD berkomitmen untuk tidak hanya mendukung secara politis, tapi juga mengawal kebijakan berbasis inovasi dan partisipasi masyarakat. Itu cara kami menjaga agar pemerintah tetap adaptif dan responsif terhadap zaman,” ujar Rohayati.
Senada dengan itu, anggota DPRD lainnya, Frisma Elsa Tamara, menekankan semangat inovasi tidak akan berdampak jika berjalan sendiri-sendiri.
“DPRD, OPD, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat harus saling terhubung. Inovasi bukan hanya ide, tapi ekosistem. Dan sinergi antarsektor adalah kunci agar inovasi bisa hidup dan berkelanjutan,” jelasnya.
Frisma menyebut Cinofest bukan sekadar festival, tapi juga panggung evaluasi dan seleksi gagasan yang bisa langsung diakselerasi ke kebijakan publik.
DPRD Kabupaten Cirebon menyampaikan apresiasinya atas antusiasme para peserta Cinofest, mulai dari OPD, akademisi, pelaku UMKM, hingga komunitas pemuda. Mereka menilai, kegiatan ini membuka ruang temu gagasan dan memperpendek jarak antara persoalan dan solusi.
Melalui festival ini, DPRD melihat harapan baru bagi Kabupaten Cirebon dalam membangun sistem pelayanan publik, perencanaan pembangunan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat yang lebih efisien dan berbasis data.
“Inovasi bukan tren, tapi keharusan. Kabupaten Cirebon harus siap bersaing, dan itu dimulai dari cara kita bekerja hari ini,” pungkas Frisma. (Suhanan)
Discussion about this post