KAB. CIREBON, (FC).- Tiga alat berat dikerahkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon untuk meratakan 26 bangunan berupa warung remang-remang (Warem) yang disinyalir menjadi tempat prostitusi terselubung di wilayah Goa Macan, Desa Palimanan Barat, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon, Rabu (31/7).
Pj Bupati Cirebon, H Wahyu Mijaya menyampaikan, keberadaan warung remang-remang Goa Macan sudah ada kurang lebih sejak tahu 1970an.
“Artinya keberadaan Warem Goa Macan ini sudah ada sejak 54 tahun yang lalu,” ungkap Wahyu saat menyaksikan pembongkaran Warem Goa Macan di Desa Palimanan Barat, Kecamatan Gempol.
Wahyu mengatakan, dalam proses pembongkaran Warem di Goa Macam ini sudah melalui sejumlah tahapan, mulai dari surat peringatan satu sampai ketiga.
“Alhamdulillah sebenarnya dari proses tahapan itu sudah ada beberapa yang melakukan pembongkaran secara mandiri,” katanya.
Ia menjelaskan di lokasi Goa Macan ini ada 55 bangunan yang berdiri di lahan pemerintah Desa Palimanan Barat. Namun, setelah dilakukan pendataan ada 25 bangunan yang disinyalir dijadikan warung remang-remang yang menyediakan minuman keras dan wanita penghibur.
“Dari data yang kami peroleh, dari 55 bangunan yang ada 26 bangunan yang kita bongkar hari ini merupakan Warem, dan sebagiannya sudah dibongkar sendiri,” ujarnya.
Selain itu, kata Wahyu, meski sudah dilakukan pembongkaran, pihaknya memberikan solusi bagi pihak-pihak yang terdampak dari pembongkaran tersebut.
“Kami memberikan solusi untuk yang bekerja disini bisa mengikuti pelatihan-pelatihan yang disediakan oleh pemerintah daerah” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kasatpol PP Kabupaten Cirebon, H Imam Ustadi menyampaikan, operasi penutupan Warem Goa Macan ini dipastikan sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
“Pembongkaran ini mendapat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat. Karena masyarakat di wilayah tersebut merasa terganggu dengan adanya warung remang- remang ini,” katanya.
Dijelaskan Imam, dalam pembongaran warem di Goa Macan ini berjalan dengan lancar. Pasalnya masyarakat sangat menunggu agar Warem tersebut dibongkar.
“Dalam pembongkaran kali ini juga mendapatkan dukungan dari unsur TNI dan Polri yang menerjunkan 300 personel. Alhamdulillah dalam proses pembongkaran tidak ada perlawanan,” katanya.
Imam pun meminta kepada desa setempat untuk bisa memanfaatkan aset yang bisa memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas.
“Setelah dibongkar, kami meminta kepada pemerintah desa (Pemdes) untuk bisa memanfaatkan aset desa agar bisa dikelola dengan baik, yang bisa memberikan kemanfaatan bagi masyararakat,” katanya.
“Usai pembongkaran, pihaknya akan melakukan pengawasan dengan cara patroli rutin di lokasi Warem Goa Macan,” pungkasnya. (Ghofar)
Discussion about this post