KAB. CIREBON, (FC).- Kecewa dan kesal, mungkin itu yang dirasakan pemilik akun facebook Usry Kmc. Pemilik akun tersebut sengaja memposting garam yang ia terima dari kurir belum lama ini. Padahal, yang ia beli bukanlah garam, melainkan Set Top Box (STB) untuk menangkap siaran televisi digital.
Karena kecewa, ia pun langsung memposting garam yang ia terima lengkap dengan bukti pengirimannya secara online.
“Ceritanya beli set top box di Lazada untuk dipasang di tv, ternyata yang datang hanya garam. Mahal sekali ya garam,” tulis pemilik akun facebook Usry Kmc.
Postingan Usry Kmc tersebut sontak menuai komentar dari sejumlah warganet. Ada yang iba, ada yang menanyakan harganya, ada yang ingin memastikan kebenarannya hingga ada yang memberikan pandangan ketika membeli barang-barang di toko online.
“Tapi itu yang transaksi adalah suami saya. Harganya di atas 100 ribu,” kata dia, kemarin.
Selain dirinya, kata dia, ada beberapa warga lainnya yang mendapat kiriman serupa ketika membeli STB di toko online. Ia sengaja membeli STB tersebut agar bisa tetap menikmati siaran televisi ketika pemerintah resmi mematikan saluran analog.
Ia mengaku tidak tahu ada rencana pembagian STB gratis bagi warga Kabupaten Cirebon yang kurang mampu. Sayang, ketika awak media ini menanyakan nama dan alamat lengkapnya, pemilik akun tersebut enggan menjawabnya.
Seperti diketahui pemerintah akan memberlakukan switch off saluran televisi analog di seluruh Indonesia. Saat ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI masih melakukan switch off secara bertahap. Wilayah yang sudah resmi diberhentikan saluran analognya adalah Jabodetabek.
Untuk daerah lainnya di luar Jabodetabek, termasuk Kabupaten Cirebon, masyarakatnya masih bisa menikmati siaran televisi analog. Namun, sebagian warga sudah bersiap melakukan migrasi menikmati siaran televisi digital dengan membeli alat penunjangnya berupa Set Top.
Saat dimintai ditanggapannya, Kepala Bagian Protokol Komunikasi Pimpinan (Prokompim) Setda Kabupaten Cirebon, Faisal Amir mengatakan, STB gratis dari dari pemerintah hanya diberikan kepada masyarakat ekonomi lemah saja. Kriteria masyarakat yang bakal mendapat STB adalah masyarakat miskin yang memiliki televisi. “Kriterianya tentu masyarakat miskin yang punya tv,” ujar Faisal.
Menurut Faisal, distribusi STB sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah pusat dan akan disalurkan langsung kepada penerima sesuai alamat masing-masing. Pemkab Cirebon, kata Faisal, hanya melakukan verifikasi di lapangan berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang ada di Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cirebon.
“Rencana pembagian STB yang dilakukan Kemkominfo juga menggandeng Kemendagri. Makanya kita di daerah juga selain melibatkan Diskominfo, juga melibatkan DPMD, Dukcapil bahkan pihak desa untuk verifikasinya. Dan kami yang mengkoordinasikannya,” kata Faisal Amir.
Ia menerangkan, jika dalam satu rumah terdapat dua atau tiga Kepala Keluarga (KK), maka yang akan mendapat STB hanya salah satu KK saja. Saat ini, proses verifikasi telah selesai dilakukan dan data warga penerima sudah dikirimkan kembali ke Kemkominfo.
“Jadi Kemkominfo yang menentukan siapa saja yang berhak menerima STB gratis nanti. Hanya saja, kami tidak tahu persis berapa kuota STB gratis untuk warga Kabupaten Cirebon,” terangnya. (Ghofar)
Discussion about this post