KUNINGAN, (FC).- Babak Kualifikasi Pekan Olahraga Provinsi Jawa Barat dimulai awal Januari 2025. Maka dari itu, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Kuningan tidak mau kecolongan oleh daerah-daerah lain yang sudah mempersiapkan diri jauh-jauh hari.
Sebanyak 287 atlet dari sejumlah cabang olahraga (Cabor) di tes fisik sebagai parameter kesiapan menjelang pertandingan dengan melibatkan berbagai unsur penting dari mulai Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres), Bidang Sport Science, Bidang Kesehatan serta melibatkan Sarjana Pendamping Penggerak Pembangunan Olahraga (SP3OR) dan forum pelatih.
Tes fisik itu sendiri dilakukan selama dua hari sejak tanggal 14-15 Desember 2024 di GOR Ewangga dan Stadion Mashud Wisnusaputra Kuningan.
Namun sebelum pelaksanaan, semua atlet diperiksa kesehatannya terlebih dahulu untuk memastikan apakah layak atau tidak untuk mengikuti tes fisik yang tiap cabang olahraganya berbeda.
Pemeriksaan kesehatan ditangani langsung Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Linggajati yang merangkap Kepala Bidang Kesehatan KONI Kabupaten Kuningan, Edi Syarief beserta jajaran tenaga medisnya.
Sedangkan para petugas pelaksana tes diberikan arahan oleh Analis Peformance sekaligus Dosen Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Ricky Wibowo.
Kepala Binpres KONI Kabupaten Kuningan, Ade Sobirin menyampaikan pelaksanaan tes parameter fisik sangatlah penting bagi para atlet yang akan menghadapi even kejuaraan bergengsi sekelas Porprov Jawa Barat, karena dari hasil tersebut dapat digambarkan dan disimpulkan tentang kesiapan kondisi fisiknya.
“Meskipun jumlahnya ratusan atlet yang mengikuti tes parameter fisik tetapi belum semuanya karena banyak cabang olahraga yang hingga sekarang masih belum melakukan seleksi internal di kecaborannya padahal pelaksanaan BK Porprov Jawa Baratnya sudah di depan mata,” Jelas Ade.
Sementara itu, Sekretaris KONI Kabupaten Kuningan, Dadan Sudiana menyampaikan bahwa tes fisik sangatlah penting untuk mengukur kesiapan atlet sebelum bertanding di perebutan tiket BK Porprov Jawa Barat. Dan juga pendataan nyata untuk mengetahui keberadaan atlet yang dimiliki para cabor.
Hal itu, lanjut Dadan, karena dari ratusan atlet yang dites fisik, belum seluruh cabor mengirimkan utusannya akibat terkendala masa bakti kepengurusan yang sudah habis, tidak memiliki atlet tapi khusus basket sudah lebih awal mengikuti BK Porprov Jawa Barat yang dikemas melalui kejuaraan daerah (Kejurda) di Depok.
“Dari kegiatan tes fisik ini, tidak hanya memiliki gambaran kesiapan para atlet untuk berlaga dalam memperebutkan tiket menuju Porprov Jawa Barat. Namun dari sini pun dapat ketahuan, mana cabor yang tidak memiliki atlet, cabor yang belum menggelar seleksi internal dan cabor yang masa kepengurusannya telah habis,” Jelas Dadan kepada wartawan. (Ali)
Discussion about this post