KOTA CIREBON, (FC).- Dua politikus kawakan Kota Cirebon yakni Yuliarso dari Partai Demokrat dan Edi Suripno dari PDI Perjuangan, tidak lagi berkiprah dalam Pileg 2024 mendatang untuk DPRD Kota Cirebon.
Pasalnya, keduanya telah naik kelas. Dengan menjadi Caleg DPRD Provinsi Jawa Barat dari Dapil XII meliputi Kota/Kabupaten Cirebon dan Indramayu.
Edi Suripno, ditetapkan menjadi caleg PDI Perjuangan untuk anggota DPRD Provinsi dengan nomor urut 4.
Sedangkan, Yuliarso juga ditetapkan menjadi caleg Partai Demokrat DPRD Provinsi Jawa barat dengan nomor urut 2.
Edi Suripno mengungkapkan, ada beberapa alasan ia memutuskan untuk naik tingkat berkompetisi di tingkat Provinsi.
Pertama, untuk regenerasi, dimana ia sendiri sudah empat periode berkantor di Griya Sawala. Kedua, ia juga menambah pengalaman, sekaligus mencari tantangan baru.
Ketiga, Edi pun mengatakan, naiknya ia maju di DPRD Provinsi, untuk menyesuaikan dengan tingkat kiprahnya di partai, dimana Edi sendiri saat ini menjadi pengurus DPD PDI Perjuangan Jawa Barat.
Belum lagi, untuk di tingkat DPRD Kota Cirebon, Edi pernah menduduki semua jabatan, bahkan sampai jabatan tertinggi sebagai Ketua DPRD.
“Intinya ini untuk tantangan baru. Ingin mewakili masyarakat di dapil yang lebih luas mas,” ungkap Edi.
Diakui Edi, ia menjadi tokoh pertama PDI Perjuangan asli dari Kota Cirebon, yang maju dari Dapil Jabar XII.
Dan dengan komposisi caleg PDI Perjuangan dari dapil ini, ia optimis, empat kursi bisa diamankan oleh PDI Perjuangan.
“Ini jadi sejarah mas, kader PDI pertama dari Kota Cirebon yang maju di DPRD Jabar. Target dari Jabar XII empat kursi, tapi lihat perkembangan,” kata Edi.
Sementara itu, Yuliarso BAE pun mengaku bersyukur karena namanya sudah ditetapkan sebagai DCT anggota DPRD Provinsi Jawa Barat.
“Setelah masuk DCT, saya dapat nomor urut 2, dari 12 caleg. Artinya saya harus siap turun dan siap untuk merebut kursi di DPRD Provinsi,” ucap Yuliarso.
Tidak jauh berbeda dengan Edi Suripno, Yuliarso pun beralasan, bahwa naiknya ia ke Pileg untuk DPRD tingkat provinsi, adalah untuk mencari tantangan baru, sekaligus memberikan kesempatan kepada kader-kader partai Demokrat lain untuk berkompetisi di Kota Cirebon, khususnya di dapil 5 yang ditinggalkannya.
“Pertama, saya sudah 3 periode, jadi saya memberikan kesempatan untuk kader Demokrat lain. Saya juga mencoba tantangan baru, yang menurut saya tidak mudah,” ungkap Yuliarso.
Ia memastikan, simpul-simpul pemenangannya sudah disiapkan, dan saat ini, kata Yuliarso, dimasa cooling down menjelang tahapan kampanye, ia kembali memetakan perkembangan politik, untuk diramu menjadi strategi saat ia tancap gas pada masa kampanye nanti.
“Ada SE dari KPU dan Bawaslu, bahwa saat ini masa persiapan jelang kampanye. Awal Desember tancap gass. Saya turun langsung tetap, simpul-simpulnya sudah ada. Dari 12 nama, yang dari Kota Cirebon hanya saya saja,” ucapnya mengakhiri. (Agus)