KOTA CIREBON, (FC).- Sukses menggelar Cirebon Tobacco Fest yang berlangsung pada 4-5 November 2023, Kumpulan Pecinta Tabacum Nusantara Indonesia (KPTNI) berharap kegiatan ini bisa menjadi agenda rutin sebagai upaya menjaga keberlangsungan eksistensi tembakau.
Dalam penyelenggaraan dengan konsep pameran bazzar ini, KPTNI turut menggandeng Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Cirebon, Bea Cukai Kota Cirebon dan HAKI Bekraf.
“Kami berharap dukungan dari berbagai pihak, baik dari pemerintah dan lembaga terkait, petani tembakau, UMKM dan seluruh konsumen untuk bersama-sama menjaga eksistensi tembakau. Tembakau bukan sekadar komoditas perkebunan tapi juga telah menopang ekonomi kerakyatan, ekonomi kreatif, dan telah turun-temurun menjadi bagian dari kebudayaan Indonesia yang harus dilestarikan,” tegas Eggy Bp, Ketua KPTNI, Minggu (5/11).
Eggy juga menekankan bahwa sebagai konsumen produk tembakau, KPTNI dan seluruh komunitas pertembakauan adalah pengguna produk yang legal, bercukai. Bahwa konsumen sejatinya taat pada aturan dan kebijakan.
“Konsumen tembakau selalu distigma negatif. Begitu juga dengan tembakau selalu dikelilingi dengan peraturan yang sangat ketat bahkan cenderung tidak masuk akal. Dapat kita lihat bahwa pemerintah saat ini sedang mengejar perampungan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Pelaksana UU Kesehatan No.17 Tahun 2023 yang mana di dalamnya mengatur tembakau. Kami mohon pemerintah agar memisahkan tembakau dalam peraturan tersendiri yang lebih adil dan berimbang,” papar Eggy, dalam siaran pers yang diterima FC pada Selasa (7/11).
“Sebagai pengguna produk legal, yang taat membayar cukai dan pajak, kami berharap pemerintah harus fair dan konsisten dalam perlindungan konsumen termasuk konsumen tembakau. Di RPP Kesehatan, kami melihat bahwa peraturan ini tidak memberikan ruang yang adil dan berimbang pada tembakau sebagai produk dan aktivitas pertembakauan itu sendiri,” tambahnya.
Mei Hari Sumarna, Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan Bea Cukai Kota Cirebon turut menyampaikan dukungan kepada KPTNI yang menginisiasi Cirebon Tobacco Fest sebagai salah satu cara edukasi terhadap masyarakat luas khususnya kepada para pelaku usaha pertembakauan.
“Prioritas kami adalah pengawasan peredaran produk tembakau. Kami terbuka lebar menjadikan KPTNI sebagai mitra Bea Cukai khususnya dalam pemberantasan rokok ilegal yang marak,” ujar Mei.
Agus Sukmanjaya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon menyebutkan bahwa gelaran kegiatan ini menunjukkan nilai positif tembakau yang telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat luas. Baik dari sisi kelestarian budaya maupun pengembangan ekonomi kreatif. (Juli)