KAB. CIREBON, (FC).- Sejumlah warga Desa Kanci Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon menolak rencana Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Cirebon yang akan melakukan penggusuran bangunan liar (Bangli) disepanjang Jalan Kanci lantaran tak memberikan solusi serta terkesan tebang pilih.
Perwakilan warga, Ani Tarsani kepada Fajar Cirebon, Senin (12/6) mengungkapkan, warga yang tinggal di kawasan lahan milik Dinas PUTR Kabupaten Cirebon dikagetkan dengan kedatangan sejumlah anggota Satpol PP pada minggu (11/6) yang tiba-tiba memasang baliho sosialisasi rencana penggusuran bangunan pada Rabu besok (14/6).
Alasannya selama ini pihak Satpol PP yang berencana membongkar bangunan yang ditempati untuk usahanya berjualan tersebut, hanya sebatas pemberitahuan terkait rencana waktu penggusuran, tanpa memberikan solusi bagaimana nasib warga yang menempati sejumlah bangunan yang akan digusur tersebut.
“Kami menolak keras sangat menolak sekali, jangan sampai ada pembongkaran, intinya kami di situ lagi numpang cari makan, kalau misalnya pembongkarannya tetap terjadi setidaknya kita itu harus dimusyawarahkan, jangan sebelah pihak main bongkar-bongkar tanpa mendiskusikan kepada kami,” tega Ani.
Menurut Ani, warga ingin ada kejelasan, dan penggusurannya itu untuk kepentingan apa?, warga hanya ingin tahu dan bilamana pemerintahan membutuhkan lahan tersebut warga juga mau memberikannya lagi kepada pemerintahan asal dengan catatan dibutuhkan sama pemerintahan bukan perorangan.
Ani juga bertanya, kenapa hanya ada di wilayah Desa Kanci saja, sementara sepanjang jalan lainnya dari mulai Buntet sampai Cipeujeuh Kecamatan Lemahabang dibiarkan, padahal banyak juga bangunan liar, terlebih menurutnya bangunan yang dimilikinya tersebut hasil membeli dari salah satu aparat sebesar Rp70 juta dan menjanjikan tidak akan ada penggusuran namun bilamana ada penggusuran akan bertanggungjawab, tetapi kenyataan akan dilakukan penggusuran juga.
“Memang kami ini melanggar hukum tapi kenapa hukumnya cuman berlaku di Desa Kanci saja kenapa tidak ke desa-desa yang lain kenapa tidak di seluruh Kabupaten Cirebon, harapan kami meminta kepada Kuwu minta pertolongan dan minta perlindungannya untuk melindungi warganya,” pinta Ani penuh harap.
Discussion about this post