MAJALENGKA, (FC).- Ibunda Fitriani, Popon (47) mengungkap alasan anaknya yang ingin segera dipulangkan dari tempat kerjanya di negara Irak sebagai Asisten Rumah Tangga (ART). Ditemui di Blok Katanggur Tonggoh, Desa Bagjasari, Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka, Popon mengaku, anaknya itu bercerita jika selama bekerja di Irak kerap bersiteru dengan ART lainnya. ART yang dimaksud, yakni yang sama-sama bekerja di majikan yang sama, namun berasal dari India.
“Kalau sama majikan mah gak ada masalah, cuma sama pembantu yang lainnya katanya,” ujar Popon kepada wartawan, Kamis (6/7).
Perseteruan yang dimaksud, kata dia, bahwasanya anaknya tersebut acap kali diperintahkan untuk mengerjakan pekerjaan yang sejatinya bukan tugas Fitriani. Sedangkan, ART tersebut hanya berdiam diri menunggu pekerjaannya diselesaikan oleh anak kedua dari Popon tersebut.
“Katanya suka dipaksa untuk mengerjakan pekerjaan rumah, tapi pembantu dari India itu malah diam saja, tiduran gitu,” ucapnya.
Popon pun mengaku, sudah sebulan yang lalu dirinya tak berkomunikasi dengan anaknya. Ia pun mengetahui bahwa video anaknya yang meminta dipulangkan ke pemerintah Indonesia viral di media sosial.
“Terakhir komunikasi satu bulan yang lalu lah, ya saya tahu kalau video Fitri viral gitu,” jelas dia.
Kepala Dusun (Kadus) Blok Katanggur Tonggoh, Darmawan menyampaikan, sudah dua tahun lalu meninggalkan rumah di blok setempat, RT/08 RW/03. TKW tersebut meninggalkan seorang ibu, suami dan anaknya yang masih berusia 4 tahun.
“Ya benar, Fitriani asal sini. Di rumah, ada ibunya bernama Popon (47), suaminya bernama Agil (24) dan anaknya Bagaskara (4).” Fitri sendiri sudah kurang lebih dua tahun berangkat ke luar negeri, info dari ibunya,” ujarnya.
Disampaikan dia, bahwa saat ini Fitriani sendiri masih berada di Irak. Yang mana sejatinya, perempuan berusia dua puluh tujuh tahun itu harusnya berangkat ke Arab Saudi.
“Sekarang Fitri masih ada di Irak, awal berangkat maunya ke Arab Saudi dan sekarang ada di Irak dan sekarang minta pulang,” ucap dia.
Darmawan mengungkapkan, bahwa alasan Fitriani minta dipulangkan dari Irak, karena merasa tidak nyaman dalam bekerja. Namun ia tidak merinci ketidaknyamanan seperti apa, sehingga Fitriani minta dipulangkan.
“Kalau dari keluarga mah harapannya agar pemerintah daerah, provinsi maupun pusat bisa segera membantu memulangkan dan berkumpul lagi dengan keluarganya di kampung,” jelas Darmawan.
Diberitakan sebelumnya, seorang Pekerja Migran Indo(PMI) atau TKW asal Kabupaten Majalengka meminta bantuan pemerintah untuk membantu kepulangannya. Hal itu berdasarkan rekaman video beredar yang dilihat sejumblah wartawan, pada Selasa (4/7).
Dalam video berdurasi 16 detik itu, di mana sosok pekerja migran tersebut meminta bantuan kepada pemerintah Indonesia untuk membantu kepulangannya. Wanita berkerudung hitam tersebut mengenalkan dirinya bernama Fitriani. Ia mengaku berasal dari Majalengka.
“Nama saya Fitriani, asal saya dari Majalengka,” kata PMI tersebut seperti yang dikutip wartawan, Selasa (4/7).
Selanjutnya, ia meminta kepada pemerintah Indonesia untuk bisa memulangkan dirinya dari negara Irak. Di mana, ia menyebut sedang berada di Bagdad.
“Kepada pemerintah Indonesia semoga bisa memulangkan saya dari negara Irak. Saya berada di daerah Bagdad,” ucapnya. (Munadi)
Discussion about this post