KAB. CIREBON, (FC).- Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya bersama Ketua DPRD, Sophi Zulfia meninjau langsung lokasi sekolah ambruk di SMPN 1 Talun Kabupaten Cirebon, Selasa (10/12).
Menurut Wahyu, dirinya prihatin dengan kejadian sekolah ambruk yang mengakibatkan tujuh orang siswa menjadi korban. Pasalnya ketujuh siswa menjadi korban tersebut sedang mengikuti remidial.
“Saat rubuh atap sekolah, sedang berlangsung remedial beberapa siswa, dan ada yang terdampak tujuh orang yang terdiri dari empat laki-laki dan tiga perempuan. Semuanya siswa yang menjadi korban dilarikan ke rumah sakit Medimas Kota Cirebon. Kami juga akan melihat kondisi dan menanggung semua pengobatan semua siswa sampai selesai,” kata Wahyu.
Wahyu menjelaskan atap sekolah yang ambruk tersebut, terakhir dilakukan rehab pada tahun 2021 yang lalu. Namun, lanjut dia, atap pada bangunan yang ambruk mengunakan baja ringan, tetapi gentengnya masih mengunakan yang berat.
“Jadi menurut informasi dua ruangan di SMPN 1 Talun yang ambruk ini direhab di tahun 2021, mengunakan baja ringan dan mengunakan genteng yang berat. Karena akhir-akhir ini curah hujan yang cukup besar sehingga berakibat rubuhnya atap tersebut,” jelasnya.
Melihat kejadian tersebut, lanjut Wahyu, pihaknya akan koordinasi dengan dengan semua pihak untuk tidak lanjut kedepannya. Bahkan pihaknya akan memprioritaskan pembangunan untuk sekolah yang ambruk itu.
“Kita akan konsultasikan dulu ke aparat. Kalau sudah ada hasil komunikasi kami dengan aparat, coba kita mengalokasikan anggaran pergeseran sehingga sekolah yang ambruk ini bisa segera dilakukan perbaikan atapnya. Sehingga siswa-siswi kita bisa lanjut belajar seperti biasanya,” katanya.
Lebih lanjut, Wahyu mengatakan, untuk pembelajaran anak sekolah itu libur sampai 4 Januari 2025 mendatang. Sehingga, ada proses mempersiapkan pembelajaran mengunakan ruang guru untuk sementara.
“Ruang guru nanti sementara digunakan siswa, untuk ruangan guru digabung dengan ruang guru lainnya sehingga bisa digunakan sebagai pembelajaran siswa. Dan saat masa libur sekolah mudah-mudahan bisa terselesaikan di tahun 2025 untuk diperbaiki dan bisa normal lagi pembelajarannya ketika anak-anak pada masuk sekolah,” ujarnya.
Pihaknya juga akan melakukan rapat internal membas terkait ambruknya ruangan kelas di SMPN 1 Talun. Bahkan pihaknya rencananya akan melakukan pengecekan kondisi atap semua sekolah dan gedung-gedung pemerintahan.
“Rencana akan melakukan rapim terkait hal ini, kita juga akan melakukan pengecekan bangunan, tidak hanya sekolah tetapi gedung perkantoran yang pengunakan baja ringan tetapi gentengnya yang cukup berat, kita antisipasi sekarang jangan sampai kejadian yang akan datang di tempat lain,” katanya.
Ditempat yang sama, Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Sophi Zulfia mengatakan, pihaknya akan memangil Dinas Pendidikan untuk meminta keterangan terkait kejadian sekolah ambuk bersama Komisi IV. “Intinya kami bersama-sama ada tindak lanjut. Nanti Komisi IV DPRD yang memiliki fungsi pengawas untuk menindaklanjuti hal ini, agar kedepan tidak ada kejadian seperti ini lagi,” katanya. (Ghofar)
Discussion about this post