Menurutnya, industri rotan merupakan industri padat karya yang melibatkan banyak tenaga kerja baik harian maupun pekerja borongan.
Tiap pabrik rotan memiliki buyer di beberapa negara. Begitu juga pengesub, mereka memiliki beberapa mitra pabrik. Ditengah kondisi pandemi covid-19 ini, industri rotan berupaya keras untuk tetap produktif dan survive.
“Dengan adanya lockdown di negara-negara tujuan ekspor, untuk produksi kalau mandeg total kemungkinan juga tidak, karena kita juga punya buyer beberapa negara,” tukasnya.
Ketua HIMKI Cirebon, Suprhiarto menambahkan, ditengah kondisi pandemi covid-19 saat ini semua sektor perusahaan pasti terkena dampaknya. Karena aturannya harus lockdown, maka harus ikut aturan pemerintah tersebut, dan menjalankan SOP protokol kesehatan Covid-19.
Saat ini, volume ekspor rotan per bulan kini hanya 1000 kontainer dari yang kondisi normal sebelumnya mencapai 2000 kontainer. Volume tersebut, kata Supriharto, adalah berdasarkan atas penerbitan surat keterangan asal (SKA) dokumen pengiriman barang dari Kabupaten Cirebon.
Discussion about this post