KAB. CIREBON, (FC).- Imbas dari pelarangan warung eceran menjual gas elpiji 3 Kg, sejumlah emak-emak di Kecamatan Plumbon mengeluh.
“Kalau di warung eceran sudah tidak boleh, lantas kami beli dimana? Di pangkalan? Apakah pangkalan buka sampai malam? Apakah pangkalan mau digedor-gedor kalau malam kami butuh gas itu,” keluh Hartati (46) ibu rumah tangga asal Desa Cempaka Kecamatan Plumbon, Selasa (4/2).
Berbicara harga, menurutnya memang harga di warung eceran lebih mahal dibandingkan harga pangkalan, namun dirinya tidak mempermasalahkan harga itu.
“Bagi saya tidak apalah harga beda tipis juga, yang penting tidak susah dan tidak jauh membelinya,” kata Hartati.
Senada juga dikeluhkan Tantri (42). Dirinya menyebut, jika warung eceran dilarang menjual gas elpiji 3 Kg, dirinya dipaksa harus membeli ke pangkalan yang jaraknya jauh dari rumah tinggalnya.
“Kalau tiba-tiba habis di waktu siang hari. Sedangkan motor dipakai suami kerja, lantas harus membeli gas yang habis pakai apa? Aturan ini sangat menyusahkan rakyat kecil,” katanya.
Sementara itu, Eka (52) salah seorang pedagang warung mengatakan, dirinya menjual gas elpiji ukuran 3 kg tidaklah banyak jumlah tabung yang dijualnya, hanya 5 tabung gas.
“Kami mengambil keuntungan per tabung hanya 1000 rupiah. Terus sekarang dilarang dan harus urus-urus izin. Mending tidak usah jualan gas lagi. Ribet sama aturan,” katanya.
Terpisah, pelaku UMKM produsen kue gapit di Desa Panembahan, Kecamatan Plered, Abdul Hamid (34) mengeluhkan kelangkaan gas elpiji 3 kg imbas pelarangan warung eceran menjual gas elpiji 3 Kg.
“Kami sudah muter-muter kemana-mana tidak ada warung eceran yang jual gas elpiji 3 kg. Coba ke pangkalan juga kami tidak menemukan, katanya habis. Sedangkan permintaan kue gapit lagi meningkat,” kata Hamid.
Stok Elpiji 3 Kilogram di Indramayu Masih Aman
Sementara pasokan elpiji 3 kilogram di Kabupaten Indramayu masih dalam kondisi aman. Stok yang tersedia saat ini masih memadai, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir tentang ketersediaan elpiji.
Menurut Asep Syaefudin, ST, Kordinator Daerah Himpuan Swasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Kabupaten Indramayu, masyarakat tidak perlu panik dan antri di pangkalan karena stok elpiji 3 kilogram di Indramayu masih memadai.
“Di Indramayu belum kami dengar ada antrian pembelian elpiji 3 kilogram. Masyarakat masih dengan mudah mendapatkannya,” kata Asep , Selasa (4/2)
Dengan demikian, masyarakat dapat tetap tenang dan tidak perlu khawatir tentang ketersediaan elpiji 3 kilogram di Indramayu.
Sementara itu, Suparto, warga Kelurahan Karangmalang Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu mengaku pembelian gas 3 kilogram tidak ada kendala.
“Tadi pagi beli gas tetap ada,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri (Wamen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menyampaikan bahwa per 1 Februari pengecer gas elpiji 3 kilogram wajib mendaftarkan diri untuk menjadi pangkalan LPG 3 kg Pertamina
Pengecer yang belum memiliki nomor induk berusaha bisa membuatnya melalui Sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik
Pemerintah memberikan waktu satu bulan bagi pengecer untuk mendaftarkan usahanya menjadi pangkalan resmi penjual LPG 3 kg.
Diskopdagperin Kuningan Pastikan Ketersediaan Gas Melon Aman
Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskopdagperin) Kabupaten Kuningan, memastikan bahwa stok elpiji subsidi 3 kg di wilayahnya dalam kondisi aman.
Meskipun sempat muncul kekhawatiran di masyarakat, pihaknya menegaskan tidak ada kelangkaan yang terjadi.
Kepala Diskopdagperin Kabupaten Kuningan Trisman Supriatna mengatakan, bahwa pihaknya terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan agen serta pangkalan resmi untuk memastikan distribusi berjalan lancar.
“Kami memastikan ketersediaan elpiji 3 kg aman dan tidak ada kelangkaan. Distribusi tetap berjalan sesuai mekanisme yang telah ditetapkan,” kata Trisman didampingi Kabid Perdagangan Asep Tomi, selasa (4/2)
Menurutnya, Sehubungan dengan adanya surat dari Dirjen Migas No.B.570/MG/DJM/2025 prihal penyesuaian ketentuan pendistribusian LPG 3kg di sub penyalur, pihaknya menghimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya konsumen pengguna LPG 3kg di Kabupaten Kuningan untuk tetap tenang dan tidak panik.
“Kami memahami pentingnya keberadaan LPG 3kg bagi rumah tangga, UMKM dan sektor usaha lainnya, oleh karena itu kepada masyarakat kami menghimbau untuk tetap tenang,” jelas Trisman.
Diungkapkan Trisman, Pemkab Kuningan bersama pihak terkait terus memastikan bahwa ketersediaan LPG 3kg di seluruh sub penyalur yang ada di wilayah Kuningan.
Masyarakat diminta untuk tidak khwatir akan kelangkaan karena dapat dipastikan untuk saat ini dan kedepannya ketersediaan LPG 3kg aman.
“Kami menghimbau kepada seluruh konsumen untuk tidak membeli LPG 3kg secara berlebihan atau menimbun, karena hal tersebut dapat menyebabkan kelangkaan dipasaran yang bisa merugikan banyak pihak,” ungkapnya.
Trisman menambahkan, pada hari rabu 5 Februari besok, pihaknya akan melakukan monitoring dan evaluasi bersama stakeholder seperti Kepolisian, TNI, Satpol PP dan Pertamina SAM dan SBM Retail Cirebon, terkait ketersediaan dan kesiapan agen dan pangkalan.
“Bagi masyarakat yang mengalami kesulitan dalam memperoleh LPG 3kg, dapat menghubungi Diskopdagperin untuk segera ditindaklanjuti,” tambahnya.
Diskopdagperin juga mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan pembelian berlebihan atau panic buying yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan distribusi.
Pihaknya siap menindak oknum yang mencoba menimbun atau menjual dengan harga tidak wajar. (Ghofar/Agus/Ali))
Discussion about this post