KAB. CIREBON, (FC).- Kondisi jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki paling banyak dikeluhkan masyarakat saat Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon, Teguh Rusiana Merdeka menggelar reses di wilayah timur Cirebon.
Menurut Teguh, persoalan jalan rusak menjadi isu menonjol yang diangkat disetiap titik pelaksanaan reses, khususnya di Daerah Pemilihan (Dapil) V. Ia menegaskan, seluruh aspirasi tersebut akan menjadi dasar dalam menyusun skala prioritas pembangunan yang akan dibawa ke pembahasan APBD Kabupaten Cirebon tahun mendatang.
“Keluhan masyarakat hampir seragam: soal jalan rusak dan minimnya penanganan dari pemerintah daerah. Ini akan menjadi perhatian utama kami, terutama untuk wilayah Dapil V,” ungkap Teguh, belum lama ini.
Teguh merinci sejumlah titik jalan rusak yang menjadi perhatian warga, antara lain, Kecamatan Losari: Jalan poros Ambulu–Kalisari–Kalirahayu–Losari Lor–Tawangsari, serta jalan Panggangsari–Losari Kidul, dan Astanalanggar–Barisan.
Selanjutnya, Kecamatan Pabedilan: Jalan poros Pasuruan–Pabedulan Wetan, Pabedilan Kidul–Silihasih, Kalimukti–Dukuhwidara–Kalibuntu.
Kecamatan Gebang: Jalan akses utama Gebang–Waled, serta ruas Kalipasung–Kalimaro–Kalimekar–Dompyong Wetan–Karangwangun.
Kecamatan Babakan: Jalan pasar Babakan, Babakan–Cibogo, Gembongan–Cibogo, dan Serang Wetan–Gembonganmekar–Tambelang. Kecamatan Pangenan: Jalan poros Beringin–Astanajapura, serta hampir semua jalan desa yang berada di wilayah ini.
“Tak sedikit warga yang akhirnya melakukan perbaikan secara swadaya karena lambatnya penanganan. Ini bentuk keprihatinan kita semua,” jelas Teguh, yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Cirebon.
Teguh menambahkan, beberapa ruas jalan yang dikeluhkan masyarakat sebenarnya sudah masuk dalam alokasi APBD 2025, namun belum jelas kapan pelaksanaannya. Hal ini disebabkan oleh kebijakan efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah daerah. (Nawawi)
Discussion about this post