KAB. CIREBON, (FC).- Puluhan nakes (Tenaga Kesehatan) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arjawinangun Kabupaten Cirebon terkonfirmasi positif Covid-19.
Dengan banyaknya tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 tersebut, pihak rumah sakit milik pemerintah Kabupaten Cirebon tersebut mengaku kewalahan menghadapi lonjakan kasus yang terjadi di Kabupaten Cirebon.
Direktur RSUD Arjawinangun, dr H Bambang Sumardi kepada FC menduga penyebab puluhan tenaga kesehatan yang terpapar tersebut banyak faktor.
Pertama, adalah resiko pekerjaan. Kedua, dikarenakan kelalaian ketika di luar rumah sakit.
“Yang jelas, mereka (39 tenaga kesehatan,-red) terpapar kita tidak tahu persis di mana dan disebabkan oleh siapa. Dengan adanya dokter-dokter IGD yang terpapar, jelas kita kelimpungan, tetapi kita siasati yaitu diganti dengan dokter jaga ruangan dan dokter IGD,” kata dr Bambang, Jumat (25/6).
Saat ini untuk keterisian ruang isolasi Covid-19 di RSUD Arjawinangun sudah mencapai 93 persen dari jumlah total ruangan yang ada.
Menurutnya, saat ini 14 pasien waiting list, tinggal menunggu hasil swab test nya, apakah positif Covid-19 atau tidak.
Baca Juga: Ruang Isolasi RSUD Arjawinangun Penuh
“Jumlah ruangan Covid-19 di RSUD Arjawinangun sekarang terisi 83 ruangan dari jumlah keseluruhan 88 ruangan yang ada,” ujar Bambang.
Melihat kondisi itu, pihaknya akan mengajukan atau meminta izin kepada pemerintah Kabupaten Cirebon untuk memanfaatkan Gelanggang Olahraga (GOR) RSUD Arjawinangun untuk difungsikan sebagai lokasi isolasi tambahan guna mengatasi keterbatasan ruang Covid-19 di rumah sakit.
Menurutnya, gedung GOR RSUD Arjawinangun ini mampu menampung 50 bed atau tempat tidur paasien Covid-19. Selain itu pihaknya akan menyiasati ruang lain untuk difungsikan guna mengatasi lonjakan pasien Covid-19.
Untuk mengatasi berkurangnya tenaga kesehatan akibat puluhan nakes terpapar Covid-19, lanjut Bambang, pihaknya secepatnya menginginkan adanya perekrutan relawan untuk menangani kasus tersebut.
“Dibarengi dengan peningkatan kasus, kita kewalahan di tenaga kesehatan, maka kami sedang mengajukan permohonan penambahan relawan untuk menangani kasus yang tiap hari mengalami peningkatan. Deadline kita harapkan secepatnya, minimal nya kita butuhkan adalah 60 relawan,” tukasnya.
Untuk perekrutan relawan ini, kata dia, menjadi kewenangan Dinas Kesehatan. Pihak rumah sakit hanya menerima atau menampung relawan yang ditugaskan. Sementara ini, guna mengatasi kekurangan nakes tersebut, pihak RSUD Arjawinangun mensiasatinya dengan mengerahkan dokter-dokter jada di IGD. (Ghofar)