KAB. CIREBON, (FC).- Memasuki tahun 2025, kepada seluruh SKPD untuk melakukan lelang di akhir tahun ini, agar proyek yang sifatnya pekerjaan konstruksi dapat dikerjakan di awal tahun dan tidak menumpuk di akhir tahun.
Hal tersebut diutarakan Pj Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya usai memimpin rapat pimpinan terbatas di Paseban, Setda Kabupaten Cirebon, Selasa (5/11).
Pj Bupati Wahyu mendorong agar seluruh SKPD melakukan lelang dini untuk pekerjaan anggaran tahun 2025. “Saya meminta proyek untuk infrastruktur bisa dilaksanakan di awal tahun, tidak melulu dilakukan di akhir tahun,” kata Wahyu.
Menurut Wahyu, pihaknya akan melakukan lelang dini untuk proyek infrastruktur di Kabupaten Cirebon pada akhir tahun 2024 ini, sehingga awal tahun 2025 sudah bisa dilaksanakan pekerjaannya.
“Beberapa proyek lelangnya dilakukan akhir tahun ini, agar pergerakan ekonomi Kabupaten Cirebon bisa berjalan dengan baik, sehingga awal Januari hingga akhir tahun ini bisa berkesinambungan, tidak terlalu banyak pekerjaan di akhir tahun,” ujarnya.
Ia mengungkapkan ada beberapa proyek yang akan kerjakan di awal tahun 2025 ini yang tersebar di wilayah di Kabupaten Cirebon. “Jadi tidak hanya melulu di wilayah timur maupun barat, tetapi mana yang memungkinkan untuk lelang dini. Sehingga itu menjadi bagian prioritas program Kabupaten Cirebon kita utamakan, agar awal tahun 2025 sudah bisa dikerjakan,” ungkapnya.
Disinggung soal anggaran, Wahyu menjelaskan untuk bidang infrastruktur harus dilakukan kajian yang matang untuk anggarannya. Pasalnya jalan di Kabupaten Cirebon yang dalam keadaan mantab baru 84 persen.
“Panjang jalan di Kabupaten Cirebon ada 1.200 KM lebih, untuk kemantapan jalan sendiri sudah 84 persen. Dari 84 persen jalan mantap, ada mantap baik dan sedang. Kemudian ada yang 16 persen yang tidak mantap pun ada yang rusak ringan dan berat,” katanya.
Selain itu, kata Wahyu, setiap tahun pihaknya terus melakukan perbaikan jalan secara rutin maupun revitalisasi yang lebih besar. “Jalan di Kabupaten Cirebon yang rusak parah masih ada 7 persen lebih, itupun sudah kita intervensi di tahun ini, tetapi yang semula rusak ringan, bisa berkembang menjadi rusak berat, sehingga terus kita lakukan perbaikan, jadi yang jalan mantap 84 persen juga terus kita lakukan pemeliharaan secara rutin, agar tidak menjadi rusak parah,” katanya. (Ghofar)
Discussion about this post