INDRAMAYU, (FC).- Pengungsi korban kebakaran tangki T-301G milik Pertamina RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu marah. Kemarahan para pengungsi di Komplek Bumi Patra Perum Pertamina Balongan ini, dipicu karena tidak dikasih makan sejak pagi.
“Dari pagi kita ngak dikasih makan pak, kasihan anak-anak sampai nangis,” ungkap Mina, salah satu pengungsi, Selasa (30/3) sekitar pukul 13.30 WIB
Diakui Mina, dirinya bersama pengungsi lainya hanya dikasih jatah makan jam 9, itu pun bukan nasi melainkan pop mie. Itupun dimasak dengan air dingin dan tidak semua kebagian.
Ia pun membandingkan kondisi berbeda saat berada di Pendopo Indramayu yang dikasih makan hampir 4 jam sekali. Bahkan tidak hanya nasi tetapi ada makanan lainya.
“Kalau di pendopo kita bebas makan sepuasnya ada nasi dan roti, disini kita kelaparan,” ungkapnya
Ia bersama warga akan pergi dari tempat pengungsian kalau persoalan makan tidak ada solusi. Para pengungsi juga meminta agar pemerintah daerah memperhatikan persoalan makan tersebut.
Wakil Bupati Indramayu, Lukcy Hakim berdialog langsung dengan pengungsi tangki T-301G milik Pertamina RU VI Balongan.
Lukcy berharap agar masyarakat tetap tenang, karena pemerintah daerah akan mencari solusi agar persoalan makan ini tidak sampai telat lagi.
“Tadi saya sudah meminta kepada pihak BPBD Indramayu agar persoalan makan ini jangan sampai telat lagi, kasihan banyak anak anak keci dan orang tua di pengungsian,” ungkapnya saat mengunjungi tempat pengungsian Komplek Bumi Patra Perum Pertamina Balongan
Sementara itu saat disinggung adanya keinginan warga yang ingin pindah ke Pendopo Indramayu, Lukcy mengaku tidak masalah, akan tetapi ia berharap permasalah ini bisa diatasi disini dengan baik.
“Memang tadi katanya informasinya dapur umumnya kebanjiran, tapi sebenarnya bisa saja sih kalau beli di luar yang penting pengungsi jangan sampai kelaparan,” ungkapnya
Sementara itu, Unit Manager Communication, Relation & CSR RU VI Balongan, Cecep Supriyatna mengatakan mengenai pengungsi yang marah itu hanya miskomunikasi saja.
“Kebetulan tadi malam kondisinya hujan, jadi dapur umunya banjir,” ungkapnya
Mengenai warga yang mengaku adanya keterlambatan makan, kata Cecep, sebetulnya tidak terlambat, hanya saja sedang dibungkusin. Karena belum lengkap jadi belum dikirim.
“Sebenarnya kalau seratus dua ratus bisa, tapi apakah bertahap ini memuaskan para pengungsi,” pungkasnya.
Sementara itu, upaya pemadaman kebakaran tangki T-301G milik PT Pertamina RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu, terus dilakukan.
Pemadaman pada hari ini akan dilakukan menggunakan pompa submersible bantuan dari Pertamina RU IV Cilacap.
Hal itu dikatakan Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komisaris Jenderal (Komjen) Arief Sulistyanto, saat meninjau langsung insiden terbakarnya tangki T-301G milik PT Pertamina RU VI Balongan yang terbakar dan meledak pada Senin (29/3) dini hari.
Ia ingin penanganan dan keamanan dalam operasi pemadaman api bisa berjalan dengan baik.
Arief Sulistyanto mengatakan, dengan pompa submersible bantuan dari Pertamina RU IV Cilacap, air laut akan dipompa untuk memadamkan api.
“Semoga sore hari nanti bisa dipadamkan dengan menggunakan peralatan ini,” ujar Arief Sulistyanton, Selasa (30/3).
Komjen Arief Sulistyanto menambahkan, dia juga ingin memastikan penanganan terhadap warga yang terdampak akibat insiden ini bisa ditangani dengan baik.
“Dari laporan, korban yang luka sekarang sudah dirawat,” ujar dia. (Agus)
Discussion about this post