KOTA CIREBON, (FC).- Hari Guru Nasional (HGN), penting bagi Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon untuk meningkatkan kesejahteraan para tenaga pengajar, terutama bagi para tenaga pendidikan yang masih honorer.
Sebab, tenaga pengajar merupakan kunci utama kesuksesan sebuah bangsa, karena gurulah yang dapat membimbing para calon penerus bangsa, sehingga negara Indonesia dan juga Kota Cirebon dapat maju.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Sekolah Menengah Pertama (SMP), Lilik Agus Darmawan.
Menurutnya, mengingat esok hari nanti pada, Rabu 25 November 2020 adalah Hari Guru Nasional, bahwasannya kinerja para guru saat ini sebenarnya sudah cukup bagus baik yang sudah PNS maupun yang masih honorer.
“Saat ini sudah cukup baik untuk kedua tenaga pengajar ini, akan tetapi tetap tiap waktu pasti perlu ada pengembangan atau peningkatan. Karena, guru kan menjadi fasilitator utama bagi para siswa-siswa untuk menggali dan mencari ilmu,” ujar Lilik, Selasa (24/11).
Dalam sebuah sejarah saja, lanjut Lilik, dulu ketika Jepang tepatnya di Hiroshima dan Nagasaki di bom, Kaisar Hirohito bertanya kepada tentara mengenai sisa guru yang masih hidup pasca pengeboman saat itu. Karena, ternyata, memang menurut Sang Kaisar itu dengan tenaga pendidikanlah dapat memulihkan Jepang seperti sedia kala dengan cepat.
Dari alasan tersebutlah, Lilik dapat menyatakan pendapat untuk pengembangan kualitas tenaga pengajarnya dan meningkatkan kesejahteraan para guru terutama yang masih honorer.
“Dengan diberinya perhatian lebih seperti pengangkatan menjadi PNS dan lain sebagainya. Setidaknya, akan memberikan dampak positif seperti pemacu semangat atau dorongan bagi tenaga pengajar tersebut untuk penigkatan kualitas dan mutu,” jelasnya.
Dari keseluruhan penjelasanya juga, ia menyebutkan saat ini penting sekali para guru untuk mendapatkan dukungan semangat dan moral agar tetap terjaga imun dan kesehatannya baik jasmani maupun rohani.
Sementara itu, mewakili seluruh guru dan kepala Sekolah Menengah Atas (SMA), Ketua MKKS Ety Nur R. menyampaikan, Hari Guru Nasional yang berbeda saat ini hanyalah situasi dan kondisinya saja.
“Sekarang ini kita tidak ada masalah, karena ini merupakan situasi yang perlu penyikapan dan penyelesaian bukan keluhan. Artinya, bagaimana kita mengubah metode pembelajaran terhadap siswa dan siswi melalui metode tersebut,” jelas Ety.
Baginya, tugas tetaplah tugas, semangat dan sinergitas tiap guru harus tetap terjaga dan dipertahankan. Karena, bagaimanapun situasi dan kondisinya tetap, tenaga pengajar atau pendidikan menjadi garda terdepan untuk kejayaan masa depan suatu bangsa.
“Dalam masa pandemi ini tetap harus bekerja secara profesional tanpa mengurangi suatu bentuk kerja apapun yang artinya harus kerja secara maksimal, makanya kita juga sering adakan rapat antara kepala sekolah dan juga saya rapat dengan para guru sebulan sekali untuk pembahasan masalah dan kendala pembelajaran,” tuturnya.
Menjadi hari paling penting bagi seluruh guru termasuk dirinya. Ety menuturkan, perlu adanya terobosan-terobosan bagus dan baru dalam pengembangan dan peningkatan pengajaran terhadap siswa dan siswi sekolah, baik secara daring atau luring maupun tatap muka.
Ia pun menyebutkan, tidak hanya inovasi dan terobosan baru melainkan dukungan moral seperti saling mengingatkan perihal kesehatan sesama pengajar sangat dibutuhkan.
“Sehingga, iman dan imun tenaga pengajar terjaga, dan semangat untuk pengembangan atau penignkatan untuk memunculkan ide dan metode baru lagi lebih mudah, juga tidak mudah terpapar penyakit apapun,” tandasnya. (Sarrah/Job/FC)
Discussion about this post