KAB. CIREBON, (FC).- Wilayah Kabupaten Cirebon memang rawan akan bencana longsor dan banjir. Memasuki masa transisi musim penghujan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon telah menyiapakan langkah serta antisipasinya, bila mana terjadi bencana alam yang menimpa wilayah tersebut.
Bupati Cirebon, H. Imron Rosyadi mengatakan, untuk mengantisipasi adanya bencana alam dimusim penghujan ini, Pemerintah Kabupaten Cirebon Cirebon sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak, salah satunya adalah Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung (BBWS CC).
“Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Kemudian kita juga sudah koordinasi dengan Kodim 0620 Kabupaten Cirebon untuk mengantisipasi titik-titik yang setiap tahun menjadi langganan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Kalau untuk sejumlah sungai di wilayah Kabupaten Cirebon yang mengalami pendangkalan nanti kita koordinasikan dengan pihak BBWSCC. Walaupun sungai di Kabupaten Cirebon akan tetapi itu kewenangan ada di BBWSCC,” katanya, kemarin.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Cirebon, Alex Suheriyawan menambahkan, di wilayah Kabupaten Cirebon ada beberapa titik yang biasa terkena bencana alam setiap tahunnya.
“Pada tahun 2019 saja ada sekitar 19 sampai 23 titik bencana alam (banjir,-red). Namun yang paling krusial terjadi bencana yakni daerah Kabupaten Cirebon wilayah timur, barat dan tengah. Semua didominan potensi bencana banjir,” katanya.
Terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, lanjut Alex, secara regulatif sekarang pihaknya sudah meluncurkan atau mengesahkan surat darurat hidrometeorologi yang telah ditandatangani Bupati Cirebon yang diantaranya adalah berkenaan dengan bencana banjir dan tanah longsor.
Alex juga mengatakan, untuk mengantisipasi adanya bencana alam pihaknya sudah melakukan inventarisasi potensi, termasuk potensi dalam bentuk sumber daya manusianya.
“Nanti kita membangun struktur yang akan dipimpin oleh komandan tanggap darurat, kemudian inventarisasi itu menyangkut sarana prasarana yang harus kita persiapkan dan terakhir kita juga sudah membuat rencana operasi untuk titik-titik potensi bencana itu terjadi,” katanya. (Ghofar)