KOTA CIREBON, (FC). – Kelompok teroris berjumlah 18 orang menyusup ke Wilayah Cirebon yang menyamar sebagai pedagang dan pekerja di pelabuhan.
Kemudian melakukan aksi teror dan menyandera pejabat negara yang sedang mengadakan kunjungan kerja di Pelabuhan Cirebon.
Mereka meminta sejumlah tebusan berupa uang dan meminta pemerintah RI membebaskan rekan mereka yang ditahan di beberapa penjara di Indonesia.
Panglima TNI memerintahkan Dankoopssus TNI agar membentuk Satuan Tugas (Satgas) dan Siaga dalam rangka Laks Ops Gultor dan pembebasan sandera di Pelabuhan Cirebon.
Komandan Satuan Tugas pasukan Khusus (Dansatgas Passus) memerintahkan Komandan Sub Satuan Tugas Aksi Khusus (Dansubsatgas Aksus) untuk melaksanakan aksi penanggulangan teror dan membebaskan sandera di Pelabuhan Cirebon.
Aksi pembebasan dilakukan dengan penerjunan pasukan khusus yang terlatih dan profesional dari tiga matra baik TNI Sat-81 Kopassus TNI AD, Denjaka TNI AL, dan Satbravo 90 Kopasgat TNI AU menyerbu ke Sasaran.
Aksi pembebasan itu dilakukan dengan sistem terjun free fall dari pesawat CN-295 dan fastrooping menggunakan pesawat heli Beli TNI AL dan heli Superpuma TNI AU, serta Air Tep menggunakan 2 heli Bell Puma TNI AD.
Dengan kemampuan yang dimiliki dan profesionalitas yang tinggi para teroris dapat dilumpuhkan dan para tawanan dapat dibebaskan dengan selamat.
Ini adalah skenario latihan yang dilakukan oleh Koopssus TNI dalam membebaskan sandera di Pelabuhan Cirebon.
Wakil Komandan Koopssus TNI Brigjen TNI (Mar) Supriyono, yang juga sebagai Direktur Latihan mengatakan, Latihan Aksi Khusus Koopssus TNI merupakan latihan yang bertujuan untuk menguji Kesiapsiagaan Satuan Aksi Khusus Koopssus TNI dalam melaksanakan penanggulangan terorisme guna menghadapi kemungkinan ancaman terorisme di Indonesia.
“Latihan dengan mengangkat tema Satuan Aksi Khusus Koopssus TNI Melaksanakan Operasi Penanggulangan Terorisme Di Cirebon Dalam Rangka Mendukung Tugas Pokok TNI,” katanya, Jumat (16/6).
Latihan Aksi Khusus ini melibatkan 650 personel dan alutsista dari tiga matra. Personel yang terlibat berasal dari Koopssus TNI , Kodiklat TNI, Bais TNI, Satkomlek TNI, Puspen TNI, Puskes TNI Sat-81 Kopassus TNI AD, Denjaka TNI AL, dan Satbravo 90 Kopasgat TNI AU.
Sementara, alutsista yang diturunkan berupa 1 unit Heli Bell TNI AD, 1 unit Heli Bell TNI AL serta 1 unit Heli Super Puma, 1 unit CN 295 dari TNI AU.
“Latihan dilaksanakan dalam dua tahap yaitu Latihan Posko di Mako Koopssus —TNI Cilangkap selama dua hari yakni tanggal 8 sampai 9 Juni 2023 dan latihan lapangan di Pelabuhan Cirebon selama dua hari,” pungkasnya.(Frans/Job/FC)
Discussion about this post