KOTA CIREBON, (FC).- Kepanikan harga beras di pasaran membuat sejumlah kalangan menjerit. Mulai dari ibu rumah tangga yang harus mengatur uang belanjanya, pedagang beras yang mengeluhkan menurunnya omset, dan para pedagang warung nasi yang kebingungan bila menaikan harga, pembeli akan berkurang.
Pegawai Distributor PD Beras Anda, Silvi mengatakan, kenaikan harga beras belakangan ini sebagian besar disebabkan oleh faktor seperti cuaca yang buruk yang mempengaruhi panen, kenaikan biaya produksi, dan juga masalah distribusi.
Dikatakannya, harga beras hampir naik setiap hari. Kini harga rata-rata nasional beras medium sudah tembus Rp12.500/kg.
Sedangkan beras premium Rp14.100/kg, dan ada juga yang sudah menyentuh Rp17.000/kg tergantung merek berasnya.
“Akibat dari naiknya harga beras, penjualan beras di toko kami jadi menurun. Kenaikan harga beras telah mempengaruhi penjualan. Rata-rata pembeli yang berbelanja di toko kami itu untuk dijual lagi, nah kalo harga berasnya mahal mereka enggak membeli dalam jumlah besar karena takut rugi tidak terjual,” terangnya, Kamis (7/9).
Silvi memberikan tips kepada konsumen dalam pembelian beras secara efisien, yaitu membeli beras dalam jumlah besar jika memungkinkan, karena biasanya itu lebih ekonomis.
“Selain itu, selalu periksa tanggal kadaluwarsa pada kemasan dan pastikan beras yang Anda beli berkualitas baik,” tuturnya..
Sebagai pedagang beras, pihaknya berharap harga beras menjadi stabil. Agar para pedagang beras bisa mendapatkan untung. Bagi masyarakat, kenaikan harga bahan makanan pokok seperti beras dapat berdampak besar pada biaya hidup masyarakat.
“Saya berharap pemerintah dapat mengelola pasokan beras dengan baik untuk mencegah kelangkaan dan memastikan pasokan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya,” tutupnya. (TIM PPL/FC)