KAB. CIREBON, (FC).- Penurunan kualitas jalan di sejumlah wilayah di Kabupaten Cirebon, terutama yang terendam genangan air saat hujan turun. Mendapat perhatian Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon, H Mohamad Luthfi.
Penurunan kualitas jalan ini secara otomatis meningkatkan risiko kerusakan, bahkan mengubah status jalan menjadi buruk dengan munculnya lubang-lubang yang meresahkan.
“Kerusakan infrastruktur menjadi masalah yang sangat serius saat ini, dan hampir semua orang merasakannya,” ungkap Luthfi, Rabu (22/2).
Dalam menghadapi tantangan ini, Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, H Mohamad Luthfi, telah menyampaikan solusi konkret untuk mengatasi permasalahan infrastruktur jalan yang semakin memprihatinkan.
Dalam pandangannya, masalah jalan rusak tidak seharusnya menjadi beban bagi kecamatan atau desa tertentu, melainkan menjadi tanggung jawab utama kabupaten.
Luthfi menekankan pentingnya Kabupaten Cirebon untuk memastikan bahwa dalam 2 hingga 3 tahun ke depan, pembangunan infrastruktur jalan akan mengalami peningkatan yang signifikan.
“Pembangunan jalan yang terfragmentasi hanya akan menghambat percepatan pembangunan. Kita harus membiarkan urusan pokok seperti perbaikan jalan menjadi tanggung jawab Kabupaten Cirebon agar kita dapat bergerak maju dengan lebih cepat,” ujarnya.
Menurut Luthfi, DPRD hanya memiliki peran terbatas dalam proses pembangunan, yaitu dalam aspek regulasi dan penganggaran.
Sementara itu, langkah-langkah praktis pembangunan berada di tangan eksekutif.
Namun, dengan pemusatan kewenangan, diharapkan proses perbaikan jalan dapat berjalan lebih efisien.
“Dalam proses merubah status jalan, terlalu banyak tahapan yang harus dilalui, bahkan hanya untuk satu ruas jalan saja,” ungkapnya.
Dengan menghilangkan pengkotak-kotakan ini, pihaknya dapat memberikan solusi yang lebih tepat untuk meningkatkan kualitas jalan di Kabupaten Cirebon.
“Dengan harapan akan terjadi perubahan yang signifikan dalam penanganan masalah infrastruktur jalan di daerah kita,” ungkap Luthfi. (Suhanan)