KUNINGAN, (FC).- Pihak Pengembang atau pemborong revitalisasi Taman Kota Kuningan memastikan segala kerusakan yang terjadi pasca pembangunan diperbaiki.
Diketahui bersama, pasca selesai pembangunan Taman Kota Kuningan, tidak sedikit masyarakat kuningan yang penasaran untuk berkunjung di area tersebut.
Hampir tiap hari area tersebut dipadati masyarakat dari berbagai wilayah untuk menyaksikan keindahan taman kota dan halaman masjid Syarul Islam yang telah diperbaharui.
Petugas keamanan, baik kepolisian, Satpol PP, maupun Dinas Perhubungan pun kualahan atas antusias masyarakat yang berkunjung, hingga akhirnya tidak sedikit bagian pembangunan mengalami kerusakan.
Bahkan dilakukan penyemprotan Disinfektan pun masyarakat sempat bubar dan kembali lagi usai penyemprotan.
Bahkan kabarnya tiang lampu yang menghiasi roboh ditabrak oleh sepeda, bahkan ekor kuda juga patah karena dinaiki anak-anak, termasuk batu-batu alam pun ada yang lepas.
Pihak Pemborong revitalisasi Tamkot Kuningan, Mukhtar Luis kembali menyampaikan bahwa pihaknya selaku pemborong tetap bertanggungjawab karena semua pembangunan ada masa pemeliharaan yang berlaku selama 6 bulan.
“Kita itu kerahkan 200 orang yang bekerja siang dan malam, dengan waktu hanya 3 bulan,” ujar Mukhtar, Rabu (27/1)
Baca juga: Komisi III DPRD Sesalkan Pembangunan Tamkot Tak Maksimal
Mukhtar berharap masyarakat yang berkunjung juga bisa menjaga fasilitas yang telah dibangun, sehingga kerusakan tidak terjadi kedepannya.
“Saya senang masyarakat bekunjung, hasil pekerjaan bisa memuaskan masyarakat di masa kejenuhan karena Covid -19. Tapi setidaknya mereka juga bisa menjaga, jangan sampai merusak, seperti tiang lampu itu,” kata Mukhtar.
Terpisah, Kesatpol PP Kuningan Agus Basuki mengatakan ledakan pengunjung ke taman kota kuningan pihaknya tidak bisa membendung karena bukanlah objek wisata, tapi berupa ruang terbuka.
“Ini seperti magnet, paling banyak sabtu-minggu bisa mencapai ribuan orang berkunjung hanya sekedar untuk berfoto dan lain sebagainya,” kata Agus.
Agus mengaku sudah berupaya maksimal, untuk memberikan himbuan kepada masyarakat yang berkunjung ke taman kota, baik melalui peneras suara maupun spaduk dan patroli dari Satpol PP.
Ditambahkan Kasi Ops Pol PP, Alfien Fadillah mengaku pada hari libur mengerahkan pasukan sebanyak 1 pleton atau sebanyak 30 orang, untuk memberikan himbuan agar tidak berkerumun di lokasi tersebut.
“Kita kan menjaga agar tidak ada kerumunan lebih banyak, dan tidak ada PKL dilokasi itu. Kalau melarang masyarakat datang kita tidak bisa melarang,” ujar Alfien.
Alfien mengaku pihaknya hanya menjalankan perintah. Ketika memang harus di tutup seperti waktu itu, maka bisa dilakukan pemasangan water barier dan plang lainnya.
Tapi jika memang dibuka, maka hanya bisa melakukan patroli untuk mengingatkan masyarakat untuk menjaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan. (Ali)