MAJALENGKA, (FC).- Penjabat Bupati Majalengka Dedi Supandi, memastikan untuk menyambut bulan puasa yang tinggal menghitung hari, stok beras di Kabupaten Majalengka mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Pasalnya, dari hasil koordinasi dengan Perum Bulog hingga kini persediaan beras yang tersimpan di Gudang Bulog Kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka, mencapai 3.200 ton.
Menurut dia, jumlah tersebut diperkirakan masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di momen menjelang Ramadan, bahkan hingga Lebaran.
“Kalau stok beras dipastikan aman meski harganya di pasaran bergejolak,” kata Dedi Supandi saat ditemui di Pendopo Bupati Majalengka, Sabtu (24/2).
Ia mengatakan, jika stok beras di Gudang Bulog Kasokandel menipis maka Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon bakal menambahnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Saat ini, Pemkab Majalengka juga tengah melaksanakan rangkaian Gerakan Pangan Murah (GPM) di sejumlah kecamatan yang bakal berlangsung hingga bulan depan.
Pihaknya mengakui, GPM menjadi salah satu upaya pemerintah daerah dalam mengendalikan inflasi di Kabupaten Majalengka melalui intervensi harga kebutuhan pokok di pasaran.
“Gerakan pangan murah ini dilaksanakan hingga menjelang Ramadan, sehingga masyarakat bisa memenuhi kebutuhan pokoknya dengan harga terjangkau,” ujar Dedi Supandi.
Ia juga memastikan, saat ini pemerintah daerah bersama Bulog juga tengah mengupayakan untuk mempercepat pendistribusian beras hingga ke toko ritel modern. Namun, pihaknya mengakui pendistribusian beras dari bulog ke toko ritel modern membutuhkan administrasi khusus, dan kini tengah ditempuh oleh Bulog.
“Mudah-mudahan, proses administrasinya selesai secepatnya, sehingga pendistribusian beras ke toko ritel modern segera berjalan lancar,” kata Dedi Supandi.
Sementara itu harga beras di tingkat konsumen hampir tidak terkendali, di tingkat eceran harga jual beras sudah menyentuh Rp 17.000 per kg nya. Hal ini sangatlah memberatkan masyarakat terutama lapisan ekonomi bawah.
“Ya bagaimana ini, tahun sekarang harga beras sudah melonjak tinggi, kami selaku masyarakat yang berpenghasilan pas pasan sangat kerepotan. Sementara penghasilan keluarga saat ini tidak menentu,” ujar Ratini seorang ibu rumah tangga asal Kecamatan Ligung.
Dirinya berharap pemerintah harus memperbanyak operasi pasar sembako khususnya beras. Sehingga masyarakat seperti kami yang berpenghasilan tidak menentu bisa sedikit tertolong. (Munadi)