KAB. CIREBON, (FC).-Sudah memulai aktifitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) lebih dulu, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon tetap akan turut mengikuti Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri perihal dibukanya kembali pembelajaran tatap muka di tahun 2021 mendatang.
Cepat atau lambat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka harus segera dilakukan, sebab Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dirasa kurang efektif.
Apalagi, bila massa waktunya diperpanjang lebih lama lagi, maka akan menurunkan kualitas belajar anak dan mutu pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon Asdullah Sam Anwar menyampaikan, untuk izin sekolah atau belajar tatap muka sendiri Disdik akan mengikuti Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri yaitu Kemendikbud RI, Kementrian Agama (Kemenag) RI, Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, dan Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Karena menurutnya, tidak ada pembelajaran yang efektif selain tatap muka.
“Kalau mengenai kemendikbud yang beri izin kepada seluruh sekolah untuk buka dengan catatan protokol kesehatan, tentu kita setuju mengikuti SKB dari mereka, kan yang penting protokol kesehatan dan sistem zonasinya,” tuturnya.
Oleh sebab itu, dirinya telah membuka akses KBM tatap muka bagi siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang tentunya telah dilakukan konfirmasi ke sekolah-sekolah tersebut akan kesiapan protokol kesehatannya.
Juga tidak dilakukan di seluruh wilayah, tapi hanya di zona wilayah yang sudah terbilang aman dari Covid-19.
Dan tentunya, protokol kesehatan yang dijalankan telah mengikuti anjuran Pemerintah dan juga Dinas Kesehatan.
Bagi Asdullah membuka kembali sekolah atau KBM tatap muka dapat meningkatkan secara perlahan memori anak.
“Kalau pembelajaran secara daring apakah menjamin anak itu faham materinya kan anak ini perlu belajar membaca, menulis, dan menghitung, dan apakah seluruh anak punya hp,” kata Asdullah, Sabtu (5/12).
Juga, sambungnya, tidak semua anak memiliki daya tangkap belajar yang sama, ada cepat tanggap dan ada yang perlu dibimbing.
Terlebih, tidak semua orang tua atau keluarga yang memiliki kemampuan untuk mengajarkan atau menyampaikan materi pada anak.
Dan ketika terjadi kegagalan penangkapan materi yang disampaikan oleh guru melalui daring.
Maka, anak-anakpun akan merasa jenuh dan melarikan dirinya pada kegiatan lain seperti bermain HP ataupun bermain dengan teman sebaya, yang akhirnya pembelajaran pun tidak maksimal.
Akibatnya, orang tua pun mengeluh dengan kegiatan anak yang monoton. Karena, setiap hanya bermain saja, ditambah dengan kuota kartu perdana yang terus menerus menipis setiap harinya. Sehingga, orang tua pun merasa bosan dan marah pada anak.
“Makanya, belajar tatap muka harus dilakukan tidak hanya masalah keluhan orang tua yang tak ada hentinya, tapi karena kualitas belajar yang perlu ditingkatkan,” ujarnya kepada FC.
Apalagi, lanjut Asdullah, anak-anak saat ini akan menjadi penerus bangsa dimasa yang akan datang. Sehingga, penting bagi Disdik untuk memperhatikan pendidikan anak-anak khususnya di Kabupaten Cirebon.(Sarrah/Job/FC).
Discussion about this post